Home Milenial Sempat Ricuh, Ini Tuntutan Mahasiswa Unsri Aksi Melawan Asap

Sempat Ricuh, Ini Tuntutan Mahasiswa Unsri Aksi Melawan Asap

 

Palembang, Gatra.com – Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar aksi atas sikap mereka menolak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Aksi yang berlangsung di halaman kantor Gubernur Sumsel sejak pagi tersebut sempat ricuh.

Dalam orasinya, Presiden Mahasiswa Unsri, Ni’matul Hakiki Vebri Awan mengatakan karhutla di Sumsel telah terjadi setiap tahun di Sumsel. Pada tahun ini, intensitas kebakaran terus meluas yang dapat dilihat dari jumlah titik api (hotspot) yang terjadi pada pekan terakhir ini. Karena itu, mahasiswa yang menamai diri Gerakan Aliansi Sumsel Melawan Asap (G.ASMA) menuntut enam hal atas peristiwa Karhutla tersebut.

Tuntutan yang dibacakan di depan Gubernur Sumsel, Herman Deru itu diantaranya tangkap, adili dan cabut izin perusahaan pembakar lahan di Sumsel, tindak tegas oknum pembakar lahan di wilayah Sumsel yang mengacu pada Perda nomor 8 tahun 2016, dan UU nomor 32 tahun 2009 mengenai perlindungan lingkungan hidup. Tuntan lainnya, yakni tegaskan hukum terkait pembukaan lahan yang diatur pada pasal 56, UU 39 tahun 2014 mengenai kehutanan, dan membentuk tim gugus tugas melakukan mitigasi bencana karhutla serta pengawasan lahan gambut atau lahan yang rentan terbakar,

“Terakhir, kami menuntut pak Gubernur tegas dan mau mundur jika masih terjadi karhutla dan asap pada tahun depan,” ujarnya juga di hadapan massa aksi mahasiswa yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan mahasiswa tersebut.

Tuntutan lainnya, yakni menfasilitasi pelayanan kesehatan masyarakat yang terkena dampat penyakit akibat karhutla secaga gratis, sekaligus menerbitkan SK Gubernur tentang kewajiban mencegah karhutla oleh setiap perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan hidup akibat karhutla. 

“Keenam point ini, harap dijalankan oleh pemerintah saat ini,” ujarnya.  Aksi mehasiswa ini pun mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian daerah (Polda) Sumsel.

Usai membacakan tuntutannya, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyambut dengan menjawab satu persatu tuntutan mahasiswa tersebut. Namun, pada tuntutan yang meminta mundur dari jabatan apabila tidak melaksanakan tuntutan mahasiswa tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru sempat menolaknya.

Selain Gubernur Sumsel, Herman Deru, turut hadir pada aksi tersebut, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan sekaligus Rektor Unsri, Anis Saggaff. Aksi sempat ricuh akibat terjadinya ketegangan antara massa aksi mahasiswa dan polisi yang melakukan pengamanan. Dikabarkan terdapat tiga massa aksi menjadi korban kericuhan tersebut. “Tadi ada teman-teman medis yang membantu, jumlah yang kena pukul nanti saya cek,” ujar Vebri diwawancarai.

Setelah menyerahkan pernyataan dari Gubernur Sumsel, Herman Deru, para mahasiswa membubarkan diri. Gubernur Sumsel, Herman Deru menyambut tuntutan mahasiswa Unsri tersebut, meski mempersoalkan tuntutan mundur dari jabatan jika masih terjadi asap karhutla 2019.

 

684