_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jeddah, Gatra.com - Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya akan segera membuktikan keterlibatan Iran terkait serangan yang menghancurkan kilang minyak Aramco. Hal ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat sudah menuding Iran sebagai biang keladi serangan tersebut.
Kementerian Pertahanan Saudi mengatakan akan mengadakan konferensi pers pada hari Rabu untuk menyajikan bukti material. Adanya senjata buatan Iran juga membuktikan keterlibatan negara itu dalam serangan ini.
Namun, seperti dilansir Reuters (18/9), Iran menyangkal keterlibatannya pada 14 September tersebut, yang menghancurkan setengah dari produksi minyak Saudi. "Mereka menekan Iran dengan fitnah. Kami tidak ingin konflik. Siapa yang memulai konflik?" kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Sementara, Gerakan Pemberontak Houthi di Yaman, yang merupakan sekutu Iran dalam melawan koalisi yang dipimpin Amerika dan didukung Saudi selama lebih dari empat tahun belakangan, mengatakan bahwa pihaknya yang bertanggung jawab mengenai insiden tersebut.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa mereka menggunakan drone untuk menyerang kilang perusahaan minyak negara Saudi.
Pangeran Khalid bin Bander mengatakan kepada BBC bahwa serangan itu hampir pasti didukung oleh Iran. "Kami berusaha untuk tidak bereaksi terlalu cepat, karena hal terakhir yang kami lakukan bisa menyebabkan lebih banyak konflik di wilayah tersebut." Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengatakan bahwa dia tidak ingin ada peperangan.
Bukti nyata yang menunjukkan keterlibatan Iran, jika sudah resmi dipublikasikan, akan menuntut Saudi dan Amerika untuk menanggapi hal tersebut, meskipun kedua negara telah menekankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan.
