Home Gaya Hidup KAI Sumbar Sosialisasi Keselamatan Perlintasan Kereta

KAI Sumbar Sosialisasi Keselamatan Perlintasan Kereta

Padang, Gatra.com - Lokasi perlintasan kereta api, menjadi kawasan yang rawan terjadinya kecelakaan bagi pengendara. Baik terhadap pengendara sepeda motor, maupun pengguna mobil yang melintas. 

Terkait hal itu, PT KAI Divre II Sumatra Barat (Sumbar) melakukan sosialiasi keselamatan berkendaraan bagi masyarakat. Terutama di perlintasan sebidang di Stasiun Duku, tepatnya antara perlintasan Padang-Duku dan Padang Bukit Barisan, Padang Pariaman.

Selama ini kan, perlintasan ini memang titik rawan terjadi kecelakaan. Makanya kita sosialisasi di sini, dengan harapan tidak ada lagi korban kecelakaan, kata Kepala Divre II KAI Sumbar, Insan Kesuma, Rabu (18/9) di lokasi.

Menurut Insan, tingginya angka kecelakaan KA di perlintasan selama ini, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat. Misalnya, pengendaran tidak memerhatikan aturan lalu lintas, dan tetap melaju menerobos palang pintu meskipun sudah ada rambu-rambu peringatan.

"Tahun ini tercatat 14 kali kecelakaan, termasuk di perlintasan Stasiun Duku, dan tujuh diantaranya meninggal dunia. Kecelakaan ini karena masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan," ujarnya.  

Berdasarkan penjelasan Insan, jumlah kecelakaan di perlintasan ini termasuk rendah bila banding dengan kecelakaan di KAI di daerah kepulauan Jawa. Pasalnya, jumlah KA yang melintas di Sumbar jauh lebih sedikit.

Kendati demikian, dia berharap ke depannya tidak ada lagi korban kecelakaan. Kemudian ia juga mengimbau, agar masyarakat, terutama pengendara yang melintas di perlintasan sebidang ini lebih hati-hati dan tidak menerobos palang pintu KA.

Setelah adanya sosialisasi ini, diharapkan bisa membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap bahanya di perlintasan. "Tentu dengan mentaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang ini," harap Insan.

Berdasarkan data PT KAI Divre II Sumbar, saat ini tercatat 325 titik perlintasan sebidang yang dilewati KA di Sumbar ini. Dari jumlah itu, hanya 22 perlintasan resmi dan memiliki penjaga. Sebaliknya, 15 perlintasan tidak resmi tanpa penjaga, serta 278 titik perlintasan liar tanpa penjaga dan palang pintu. 

364