_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jambi, Rudiansyah meminta Gubernur Jambi, Fachrori Umar untuk mundur dari jabatannya. Ia menilai, pemprov tersebut tidak peduli terhadap masyarakat terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Mundur saja dia (Gubernur Jambi) dari jabatannya, tidak perlu menunggu masanya berakhir di 2020. Untuk apa menjadi gubernur tetapi tidak peduli pada masyarakat saat asap tebal di Jambi dan timbulkan penyakit pada warganya," katanya dalam konferensi pers di kantor WALHI, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).
Bahkan, katanya, Gubernur Jambi, Fachrori Umar tidak pernah ikut terlibat dalam penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi. Padahal, menurut data hingga awal September, telah terbakar 20.000 hektar.
"Tidak ada keseriusan pemerintah melindungi masyarakat dari kabut asap di Jambi malah gubernur jalan-jalan ke luar negeri. Bahkan sampai hari ini, tak ada juga pernyataan yang keluar dari dirinya akan melindungi dan bantu tangani karhutla di Jambi," ujarnya.
Ia dengan tegas meminta kepada Gubernur Jambi, Fachrori Umar untuk sama-sama menderita dengan masyarakat yang setiap harinya hirup asap karhutla. Lanjutnya, bukan hanya bekerja dan berdiam diri dalam gedung serta jalan-jalan ke luar negeri
Tak hanya itu, ia juga menyoroti satuan petugas Jambi yang menutup segala informasi tentang karhutla. Ia khawatir, bila seperti ini terus, maka keadaan tidak akan berubah dan semakin membuat rakyat menderita.
