Jakarta, Gatra.com - Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) tidak hanya memangkas suku bunga dari 5,50% menjadi 5,25%, tetapi juga tiga kebijakan lainnya.
Pertama, sebut Gubernur BI, Perry Warjiyo ialah penyempurnaan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) atau RIM syariah.
"Ini merupakan kebijakan BI untuk memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif. Caranya itu dengan menambah komponen pinjaman atau pembiayaan yang diterima bank menjadi sebagai komponen sumber pendaanaan bank," jelas Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), Jakarta, Kamis (19/9).
Selain itu, kebijakan tersebut berguna untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan dan mendorong permintaan kredit pelaku usaha.
Kebijakan kedua dan ketiga, sebut Perry ialah pelonggaran Rasio Loan to Value atau Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit dan properti sebesar 5%, serta kebijakan uang muka untuk kendaraan bermotor yang berada di kisaran 5% hingga 10%.
"Ini merupakan suatu kebijakan BI yang ditetapkan, dengan tetap memperhatikan prinsip ke hati-hatian," imbuhnya.
Keempat ialah suatu kebijakan berupa tambahan keringanan rasio LTV/FTV untuk kredit atau pembiyaan properti dan uang muka untuk kendaraan bermotor.
Keringangan tersebut, jelas Perry untuk pembiayaan yang ramah lingkungan.
"Hal ini kita (BI) lakukan guna mengurangi potensi gangguan terhadap stabilitas sistem keuangan yang bersumber dari kerusakan lingkungan," pungkasnya.
