Home Ekonomi Resesi Global, Perang Dagang, Gubernur BI: Ekonomi Melambat

Resesi Global, Perang Dagang, Gubernur BI: Ekonomi Melambat

Jakarta, Gatra.com- Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mengakibatkan perlambatan ekonomi global. Sehingga, hal tersebut tentunya masih dan akan terus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia. 
 
"Jadi, diperkirakan ekspor masih belum membaik seiring dengan permintaan global dan harga komoditas yang menurun," ujar Perry dalam Pemaparan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Jakarta, Kamis (19/9). 
 
Kinerja dari ekspor tersebut, jelas Perry akan memberikan dampak kepada belum kuatnya  pertumbuhan investasi. Khusunya, untuk investasi bangunan. 
 
"Meski kinerja ekspor dan investasi belum kuat, Perry mengatakan ada sejumlah sektor yang memang mengalami peningkatan, misalnya untuk ekspor sektor manufaktur kendaraan bermotor dan investasi bangunan. Hal ini juga di dorong oleh pembangunan proyek strategis nasional," imbuh Perry. 
 
Untuk sektor yang mengalami pertumbuhan stabil ialah konsumsi rumah tangga. Hal ini, jelas Perry karena di dukung oleh penyaluran bantuan sosial dari pemerintah.
 
Oleh karena itu, dengan berbagai sentimen eksternal dan internal. Perry menjelaskan bahwa BI akan terus menempuh berbagai kebijakan guna memitigasi dampak dari perlambatan ekonomi global, khususnya dalam menjaga momentumm pertumbuhan ekonomi Indonesia.  
 
"Ke dapan, BI dan pemerintah akan menempuh bauran kebijakan yang akomodatif. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di bawah titik tengah kisaran 5% hingga 5,4% pada 2019 dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1% hingga 5,5% pada 2020," ucapnya.
 
Untuk informasi, pada triwulan II, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05%. Persentase ini sedikit menurun dari tahun 2018 di periode yang sama yaitu 5,27%.
316