Home Politik Kelompok Bersenjata di Aceh Merupakan Perampok dan Masuk DPO

Kelompok Bersenjata di Aceh Merupakan Perampok dan Masuk DPO

Jakarta, Gatra.com - Kelompok bersenjata yang melakukan kontak tembak dengan polisi di Bireun, Aceh merupakan perampok yang sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Polri menyebut kelompok tersebut sudah melakukan perampokan dan kekerasan berulang kali.

"Pimpinannya dan seluruh anggota emang DPO, pelaku jadi buron yang udah beberapa kali lakukan aksi kejahatan perampokan dan kekerasan. Mudah-mudahan dengan dihentikan kelompok itu tidak ada aksi merugikan masyarakat," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9).

Baca juga: Perampok Bersenjata AK-56, Tewas Baku Tembak, Satu Diamankan

Iqbal melanjutkan, kelompok itu memiliki senjata api berupa AK dan Revolver. Pada saat kontak terjadi, mereka disebut mengancam aparat sehingga aparat melakukan tindakan tegas walau mematikan.

"Lima orang (kotak tembak), empat meninggal dunia, ya tertembak karena mereka mengancam nyawa petugas dan massyarakat. Satu kritis luka dan saat ini dibawa ke RS Bhayangkara Banda Aceh," papar Iqbal.

Iqbal menduga, kelompok tersebut bisa diisi oleh 10-15 orang. Selain merampok, kelompok itu diduga kerap memberi narasi yang tak pro-NKRI.

"(Kejahatan utama) perampokan, tapi berupaya untuk sampaikan pesan-pesan tak sejalan dengan NKRI dan mereka punya senjata. Bayangin sipil punya senjata dari mana? Ini sedang didalami mudah-mudahan yang kritis, sehat, kita bisa dalami untuk buka tersangka lain," ungkapnya.

Sebelumnya, empat anggota kelompok bersenjata tewas setelah kontak tembak dengan polisi di kawasan Gampong Keude, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Baca juga: Tiga Anggota Kelompok Bersenjata Api di Aceh Serahkan Diri

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Aceh Kombes Pol. Agus Sarjito di Banda Aceh, Kamis, mengatakan bahwa kontak tembak terjadi pada Kamis, sekitar pukul 18.00 WIB.

"Kontak tembak dengan kelompok bersenjata itu diduga terkait dengan kasus di Bireuen. Kelompok ini diduga memeras dan mengancam menggunakan senjata api," kata Kombes Pol. Agus Sarjito.

Sementara itu, informasi yang dihimpun, empat kriminal bersenjata yang tewas tersebut merupakan kelompok pimpinan Abu Razak. Dalam kontak tembak tersebut, pimpinan kelompok tewas.

Anggota kelompok lainnya yang tewas, yakni Zulfikar dan Hamni. Anggota lainnya dipanggil Wan Neraka kritis terkena tembakan dan Wan Ompong yang diamankan setelah baku tembak.

Baca juga: Sepak Terjang Abu Razak Garong Bersenjata AK-56 & 100 Peluru 

Adapun kronologis kontak tembak berawal dari informasi kelompok Abu Razak turun dari Bukit Cerana, Kecamatan Simpang Mamplam menggunakan minibus Toyota Avanza BL-1342-R menuju arah Banda Aceh.

Tim Satgas kelompk mengejar mereka sampai Keude Trienggadeng, Pidie Jaya, hingga terjadi kontak tembak. Tim Satgas akhirnya melumpuhkan kelompok tersebut.

Dari kelompok tersebut, diamankan barang bukti senjata api laras panjang jenis AK56 lipat, senjata api laras pendek revolver, serta amunisi AK dan revolver kurang lebih 100 butir. "Informasi detailnya terkait kasus ini akan disampaikan lebih lanjut," kata Kombes Pol. Agus Sarjito.

564