Dubai, Gatra.com - Iran membantah terlibat dalam penyerangan kilang minyak Arab Saudi yang terjadi pada Sabtu pekan lalu (14/9). Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa pihaknya akan mengejar dan menghancurkan agresor.

"Hati-hati, agresi terbatas tidak akan tetap terbatas. Kami akan mengejar agresor apapun," kata Kepala Pengawal Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami, dikutip dari Reuters, Minggu (21/9).

Hossein mengatakan bahwa Iran tak takut dengan hukuman. Iran akan menghancurkan setiap penyerang yang diketahuinya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengecam sanksi Amerika Serikat (AS) yang diperbarui terhadap bank sentralnya sebagai upaya untuk menolak akses Iran terhadap makanan dan obat-obatan. Pemerintah AS mengklaim sanksi itu ditujukan untuk menyembunyikan transfer keuangan dan pembelian senjata militer Iran.

Seperti diketahui, AS meyakini bahwa serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi berasal dari Iran barat daya. Serangan itu melibatkan rudal dan drone.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menyetujui pengiriman pasukan untuk meningkatkan pertahanan udara dan rudal Arab Saudi. Pengerahan pasukan itu akan melibatkan sejumlah pasukan moderat dan bersifat defensif.

Di sisi lain, Arab Saudi sebagai pihak yang paling terdampak atas peristiwa serangan itu tengah berusaha meyakinkan pasarnya. Mereka mengatakan bahwa produksi minyak akan kembali pulih pada akhir bulan.