Home Kesehatan Rekor Terburuk Kualitas Udara Sumbar, Tiga Kali Ambang Batas

Rekor Terburuk Kualitas Udara Sumbar, Tiga Kali Ambang Batas

Padang, Gatra.com -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Baat menyebutkan kualitas udara di Sumbar mencapai rekor terburuk pada tahun ini dengan grafik PM10 mencapai 487 ug/m3 atau berada pada level berbahaya pada Senin (23/9) pukul 10.00 WIB. ambang batas PM10 yang diizinkan 150 ug/m3. Artinya, udara Sumbar tiga kali lipat lebih ambang batas.

Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis menyebutkan, kepekatan kabut asap di Sumbar meningkat secara signifikan. Debu dan partikel asap berada di atas baku mutu atau nilai yang ditolerir sejak Minggu siang (22/9) yang berada pada angka 341 ug/m3, dan terus meningkat pada Senin siang.

"Hari ini kualitas udara di Sumbar mencapai rekor terburuk. Dengan PM10 terus meningkat dari 458 ug/m3 pada pagi hari menjadi 487ug/m3 menjelang siang," ujar Wan Dayantolis kepada Gatra, Senin (23/9).

Berdasarkan model analisis iklim global sebaran asap mengarah ke daerah sisi barat Sumbar seperti Padang dan Pariaman. "Pandangan mendatar secara umum di wilayah Sumbar kurang dari 2 kilometer," ujar Dayantolis.

Kondisi itu, dikarenakan kualitas udara terkontaminasi partikulat padat, seperti debu dan partikel asap kebakaran. Namun daerah yang terpapar cukup parah berada di wilayah perbukitan arah timur Sumbar. Diantaranya, Padang Panjang, Bukittinggi, Sawahlunto, dan Payakumbuh.

Dia menyebutkan, berdasarkan sebaran asap dari satelit Himawri menunjukkan asap terpantau merata di seluruh Sumbar. Artinya, masih banyak terlihat hotspot pada wilayah tenggara dan timur di luar Sumbar.

"Potensi kosentrasi polutan, umumnya akan mencapai maksimum pada siang hari, dan menurun pada sore har. Malam hari polutannya kembali naik, tapi tidak setinggi waktu siang hari," ungkapnya.

279