Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani mengimbau Bank Indonesia (BI) untuk menurunkam suku bunga riil yang berlaku saat ini karena dapat meningkatkan daya saing bagi pelaku usaha di Indonesia.
"Kami mengimbau kepada BI untuk menurunkan suku bunga riil juga. Paling tidak, sampai bunga riil satu level dengan suku bunga riil di [beberapa] negara tetangga," ujar Shinta saat dihubungi Gatra.com, Senin malam (23/9).
Menurutnya, apabila BI tidak segera menurunkam suku bunga riil, maka akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Nantinya, banyak pelaku usaha memilih untuk meminjam modal ke beberapa negara lain, terutama yang memiliki suku bunga riil lebih terjangkau. Hal itu menimbulkan utang luar negeri Indonesia semakin meningkat. Kemudian, stabilitas ekonomi dapat terganggu di masa depan.
"Dalam kondisi penguatan rupiah seperti sekarang, ini tentunya tidak baik karena akan membuat Indonesia terjebak dalam utang luar negeri. Secara langsung, ini juga akan mempengaruhi perhitungan stabilitas ekonomi Indonesia ke depannya," tutur pengusaha wanita itu.
Shinta mengatakan, dengan dipotongnya suku bunga riil, dapat meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia. Pihaknya melanjutkan, itu terjadi karena investasi yang semakin menggeliat di Nusantara.
"Pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, hingga menjadi 5,25% itu belum cukup untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, termasuk konsumsi masyarakat," imbuh dia.
