Home Ekonomi Harga Saham NZIA Melejit ke Titik Atas Autorejection

Harga Saham NZIA Melejit ke Titik Atas Autorejection

Jakarta, Gatra.com-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (25/9), harga saham PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) langsung melejit ke level Rp330 atau menguat 50% dari harga penawaran Rp220 per saham.

Padahal saat pembukaan perdagangan Sesi I hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pola pelemahan dengan penurunan hingga mencapai 0,81% ke level 6.088. Total frekuensi sebanyak 17.099 kali dengan volume transaksi 547 saham, sehingga Rp229,8 miliar.

Sementara itu, kenaikan harga saham NZIA yang langsung menyentuh titik atas autorejection ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak 12 kali dengan volume transaksi mencapai 93 lot, sehingga nilai transaksi emiten ke-38 ini tercatat sebesar Rp3,07 juta.

Sebelumnya, Direktur Utama NZIA, Deddy Indrasetiawan menyebutkan, pada pelaksanaan IPO ini perseroan melepas sebanyak 461,54 juta saham dengan harga penawaran Rp220 per lembar.  Pada aksi korporasi tersebut, NZIA menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

"Sebesar 38,62 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi 68% saham PT Serena Inti Sejati, sedangkan sebesar 12,51% untuk mengambil alih piutang dan sebesar 48,87% untuk modal kerja perseroan maupun entitas anak," tutur Deddy melalui rilis yang diterima Gatra.com, Rabu (25/9). 

Emiten ke-38 yang mencatatkan saham di BEI selama 2019 ini akan mengakuisisi 68 persen saham PT Serena Inti Sejati yang merupakan pengembang properti di Karawang untuk perumahan FLPP dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Luas lahannya mencapai 60 hektar. Serena Inti Sejati akan membangun Perumahan Serasih Indah yang terdiri dari 5.800 unit rumah," ucapnya.

Dia menambahkan, kegiatan usaha utama perseroan sebagai pengembang prpperti di Tangerang dengan konsep transit oriented development (TOD) dan Karawang untuk masyarakat menengah ke bawah (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan non-FLPP).

200