Jakarta, Gatra.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti melaporkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS mengalami pelemahan. Pelemahan tersebut dilatarbelakangi oleh sentimen internal, seperti demonstrasi yang terjadi selama dua hari berturut-turut. 

"Rupiah hari ini agak sedikit melemah di level Rp14.135. Padahal, kemarin Rupiah di bawah Rp14.000," ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGF) bertemakan "Peran Strategis Pasar Keuangan dalam mendukung Pembangunan Nasional: Melalji Pengembangan SBK", di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/9). 

Selain itu, Destry menjelaskan bahwa sentimen eksternal masih menghantui pasar keuangan Indonesia, khususnya perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Cina. 

"Hal ini, kita berharap jika ada gejolak maka bisa diminimalisir. Khususnya, dengan menjaga valas secara berkelanjutan, yang menjadi suatu keharusan oleh BI," tuturnya. 

Oleh karena itu, Destry menjelaskan bahwa BI akan terus mengeluarkan kebijakan. Baik, dari sisi moneter, makroprudensial, maupun sistem pembayarannya.  "Ini yang selalu dikembangkan oleh BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah pada sore hari, yaitu berada di level Rp14.150. Sebelumnya, pada siang hari, nilai tukar Rupiah berada di level Rp14.139