Home Politik Brimob Cekcok dengan TNI, Panglima: Tidak Ada Permasalahan

Brimob Cekcok dengan TNI, Panglima: Tidak Ada Permasalahan

Jakarta, Gatra.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan penjelasan terkait video viral di media sosial terkait demonstran mahasiswa yang masuk ke dalam Wisma Lumba-Lumba, Perwira Tinggi (Pati) TNI AL, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Dalam video terlihat anggota Brimob dan Satuan Shabara sempat cekcok dengan TNI saat ingin mengamankan demonstran yang diketahui bersembunyi ke dalam wisma tersebut. Bahkan dalam video terlihat wisma juga ditembaki gas air mata oleh kepolisian.

Hadi menyampaikan, video dengan sudut pandang tersebut salah kaprah. Ia mengatakan, justru TNI mendukung dan membantu Polri dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Namun, yang terjadi di lapangan kemarin justru prajurit marinir mampu menyelesaikan permasalahan di lapangan dengan bisa menghalau para pengunjuk rasa untuk dipukul mundur atau dimundurkan sampai ke Senayan atau Bendungan Hilir," kata Hadi di Kantor KemenkoPolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Ia menegaskan, tidak ada demonstran yang masuk ke dalam Wisma Pati TNI itu, karena menurutnya di dalam Undang-Undang pengunjuk rasa tidak boleh masuk ke instansi militer termasuk di wilayah Wisma Lumba-lumba tersebut.

"Kebetulan mess lumba-lumba tersebut juga dijaga oleh satu pleton marinir yang bertugas untuk menjaga keamanan," kata Hadi.

Menurut Hadi, adanya tembakan gas air mata yang masuk ke wilayah wisma adalah hal yang lumrah, karena lokasi mess cukup dekat dengan lokasi demonstrasi.

"Jangankan di mess lumba-lumba, di depan Istana Negara pun pada waktu unjuk rasa, kantor saya di Merdeka Barat juga kemasukan gas air mata  hampir masuk ke halaman belakang, sama halnya dengan yang di Mess Lumba-lumba," jelasnya.

Anggota TNI yang ada di wisma lumba-lumba tersebut, terang Hadi, justru membantu mengusir para pendemo tadi untuk keluar dan mundur sampai ke Bendungan Hilir. "Sampai saat ini pun tidak ada permasalahan antara TNI dan Polri terkait dengan tugas pengamanan khususnya di wilayah titik kritis," tegasnya.

190