Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengapresiasi pilihan Presiden Joko Widodo menunda penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait hasil revisi undang-undang.

"Let me tell you frankly. Kalau tadi saya lihat, seperti apa kata Prof Mahfud di TV. Untuk sementara saya mengatakan, benar kata orang, Jokowi Presiden Indonesia paling keren sepanjang sejarah NKRI," ujar Saut Situmorang pada awak media, Kamis (26/9).

Saut mengatakan, pernyataannya merupakan pandangan pribadi dan tidak mewakili KPK sebagai institusi. "I’m serius that’s my personal view. Enggak tau [kalau pendapat] pimpinan lain. Saya hanya mau [berterima kasih] buat ribuan mahasiswa yang sudah memikirkan negeri ini. Saya berharap, mahasiswa, pelajar yang ikut unjuk rasa ini terus berintegitas. Harapanya, suatu saat nanti, joint dan jadi pimpinan KPK," ucap Saut.

Sebelumnya, Antara memberitakan, Presiden Joko Widodo mempertimbangkan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) terkait Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

"Berkaitan dengan UU KPK yang sudah disahkan oleh DPR, banyak sekali masukan juga yang diberikan kepada kita. Utamanya memang masukan itu berupa penerbitan Perppu. Tentu saja, kita segera hitung, kalkulasi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Presiden menyampaikan hal itu seusai bertemu sejumlah tokoh nasional di lokasi yang sama untuk membicarakan persoalan terkini bangsa seperti kebakaran hutan, RUU KUHP, UU KPK, dan demonstrasi mahasiswa.