_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com- Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal mengatakan, demonstrasi yang terjadi selama dua hari ini bisa berefek positif. Ia memprediksi, akan ada pembenahan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Koreksi ini kan sebenarnya positif, bagaimana investor melihat korupsi sebagai salah satu hambatan untuk berinvestasi," ujarnya setelah menghadiri IKF VIII 2019 bertemakan "Capital Culture: Entering New Era of Culture with New Capital Mindset", di Jakarta, Kamis (26/9).
Fithra menambahkan, apabila RUU KPK diberlakukan, maka stigma Indonesia bisa menjadi buruk. Para investor akan menganggap Pemerintah Indonesia kurang mampu memerangi korupsi.
"Jadi, intinya kalau kita melihat dari persepsi investor terhadap korupsi, ada satu concern terbesar untuk berinvestasi. Jadi, kalau KPK dilemahkan, persepsi mereka, kecenderungan investasi akan semakin tertahan," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan, apabila pemerintah membatalkan RUU KPK, maka akan memberikan sinyal baik terhadap iklim investasi Indonesia. Investor melihat, pemerintah serius memberantas korupsi melalui beberapa sinyal positif contohnya omnibus law yang harus diselesaikan negara.
