Home Kesehatan Ribuan Warga Kebumen Menggelar Salat Minta Hujan

Ribuan Warga Kebumen Menggelar Salat Minta Hujan

Kebumen, Gatra.com – Masyarakat di berbagai wilayah Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) menggelar salat istisqo atau salat minta hujan. Salah satunya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hasani, Desa Jatimulyo, Kecamatan Aliyan.

Di Ponpes ini, ratusan santri dan warga setempat menggelar salat istisqo agar segera turun hujan di wilayah Kebumen. Pasalnya, musibah kemarau telah membuat warga mengalami kesulitan bertubi-tubi.

Pengasuh Ponpes Al Hasani, Gus Fahrudin Al Hasani mengatakan pada kemarau ini, sumur warga dan mata air banyak yang sudah mengering. Akibatnya, warga kesulitan air bersih.

Baca Juga: Musim Kemarau, BMKG Terus Pantau Bibit Awan

“Warga yang tidak memiliki saluran PAM harus mengantre mencari air bersih di sumber air untuk kebutuhan MCK,” ujarnya berbincang dengan Gatra.com, Jumat (27/9).

Tak hanya itu, kemarau secara tidak langsung menghentikan aktivitas ekonomi warga. Sebab, lahan pertanian di Kebumen kering dan tak bisa ditanami. Padahal, nyaris semua ekonomi warga bertumpu pada pertanian.

Sebab itu, santri dan warga menggelar salat istisqo agar segera turun hujan. Mereka berdoa dengan khusyuk agar cekaman ini segera berakhir. "Salat istisqo merupakan ikhtiar kita agar segera diturunkan hujan. Melalui salat ini kita berdoa agar Kebumen segera diberikan hujan," jelasnya.

Baca Juga: Kemarau Tiba, 15 Kecamatan di Jakarta Terancam Kekeringan

Fachrudin yang juga Ketua Asosiasi Pondok Pesantren NU Kebumen ini menyatakan bahwa salat istisqo dilaksanakan di berbagai pesantren dan desa di Kebumen. Salat istisqo dilakukan berdasarkan instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui surat yang ditujukan kepadanya.

"Hujan yang kita minta, yakni hujan yang membawa keberkahan serta memberikan rahmat bagi seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Kita bersama-sama berdoa," ucapnya.

Menurut dia, kemarau tak sekadar menyebabkan kesulitan air bersih dan menghentikan aktivitas pertanian warga. Kemarau juga mendatangkan bencana dengan munculnya banyak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Menurut dia, dalam agama Islam, salat Istisqo adalah salat yang dilanjutkan berdoa meminta diberikan hujan. Salat ini dilakukan dengan cara salat dua rakaat seperti Salat Id. Perbedaan keduanya terletak pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua.

230