Home Politik Wiranto Sayangkan Penggerak Ekonomi Ingin Pindah dari Papua

Wiranto Sayangkan Penggerak Ekonomi Ingin Pindah dari Papua

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) menyampaikan, secara umum kondisi Wamena, Papua, sudah sangat kondusif usai kerusuhan. Namun, memang masih menyisakan beberapa hal yang harus diselesaikan, diantaranya terkait pengungsi yang merupakan masyarakat pendatang.

Diketahui, setelah terjadi kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu, banyak pendatang yang merasa tidak aman dan minta diungsikan dari Wamena ke tempat yang aman sepertibdi Jayapura dan daerah asalnya masing-masing.

Wiranto menyayangkan permintaan untuk mengungsi tersebut. Pasalnya, masyarakat pendatang adalah para pelaku ekonomi daerah.

"Mereka [para pendatang] yang menggerakan roda ekonomi di daerah di Papua dan Papua Barat termasuk di Wamena. Jadi bisa dibayangkan kalau mereka berbondong-bondong meninggalkan daerah, lalu siapa yang kemudian menggerakan roda perekonomian di daerah itu," terang Wiranto dalam konferensi pers di Kantor KemenkoPolhukam, Jakarta, Senin (30/9).

Wiranto menjelaskan, saat ini aparat keamananan, Kapolda Papua yang baru, Irjen Pol Paulus Waterpau, dan Pemda Papua tengah berusaha untuk meminta para pendatang agar tidak pulang ke daerah masing-masing dan akan menjamin keamanan para pendatang yang berdomisili di Papua. Hal tersebut diupayakan agar perekonomian di Papua tak lumpuh.

"Baik dari para pemuka adat di Wamena dan juga aparat keamanan untuk melanjutkan aktivitasnya agar ekonomi daerah tidak lumpuh," ujarnya.

Mantan Panglima ABRI ini menyebutkan, dari laporan yang diterima, saat ini jumlah pengungsi di Jayapura sudah tercatat 3.225 orang. "Sehingga sekarang ini Kemensos tengah berusaha membantu meringankan kehidupan para pengungsi ini agar tidak terlantar. Kemenkes pun juga menjamin agar tidak terjangkit penyakit [di pengungsian]," ujarnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Polri menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus kerusuhan di Wamena, Papua. Dari lima tersangka itu, sebagian besar bukan warga asli Wamena, atau penduduk Lembah Baliem.

"Kepala suku sendiri sudah berkomunikasi dengan penyidik dari Polri dan TNI, dari hasil pemeriksaan 5 tersangka yang sudah ditetapkan oleh Polres Wamena, pelakunya sebagian besar bukan dari Wamena sendiri tapi juga berbaur dengan pelaku luar Wamena," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Katopenmas) Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9).

Dedi menambahkan, Kepala Suku dan penduduk asli Wamena sendiri tidak menghendaki pendatang Papua meninggalkan kawasan itu.

"Karena mereka sudah cukup banyak memberikan kontribusi kepada Papua, khususnya di Wamena," kata Dedi.

1114