Pekanbaru, Gatra.com – Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan, menemukan tulang belulang manusia di Sungai Bakau Aceh, Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil, Riau, Senin siang (30/9).

Tulang belulang itu diduga adalah nelayan pencari ketam bernama Zainal Abidin 50 tahun, yang dilaporkan hilang sejak 3 hari lalu.

Humas Basarnas Kota Pekanbaru, Kukuh Widodo mengatakan, tulang belulang itu ditemukan sekitar sekitar pukul 11.00 Wib, tak jauh dari lokasi Zainal mencari ketam. Kondisi tulang sudah tidak utuh lagi.

"Yang ada cuma tulang dari leher sampai ke kaki. Kepala belum ditemukan," kata Kukuh kepada Gatra.com, Senin (30/9).

Walau tinggal tulang belulang, pihak keluarga yakin kalau itu adalah Zainal. "Keluarganya yakin lantaran celana masih tersarung pada tulang kaki. Meski begitu, polisi tetap melakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Lebih jauh Kukuh menyebut, jasad yang tinggal tulang belulang itu sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan bersama masyarakat dan dibawa ke RSUD Tembilahan untuk diotopsi. "Untuk memastikan apakah tulang yang ditemukan itu memang Zainal atau tidak," ujarnya.

Pada Minggu (29/9), Basarnas Pekanbaru mendapat laporan dari Polairud Polres Tembilahan kalau Zainal hilang saat mencari ketam. Zainal sudah pergi dari rumahnya di Desa Tokolan, Kecamatan Mandah menuju Kuala Perisa, sejak Jumat (27/9) sekitar pukul 15.00 Wib, untuk mencari ketam di Sungai Bakau Aceh.

Setelah sehari dia tak pulang, keluarga mencari korban. Tapi hasilnya nihil.

Alhasil keluarga melaporkan hilangnya Zainal ke Polairud Tembilahan. Dapat laporan seperti itu, Polairud bersama masyarakat dan keluarga mencari lagi, tapi tetap saja hasilnya nihil.

"Setelah mendapat laporan seperti itu, Tim Rescue Basarnas Pekanbaru langsung ke lokasi. Setelah 3 hari dicari, akhirnya korban ditemukan sudah tinggal tulang. Masyarakat di sana menduga kalau Zainal diterkam buaya," katanya.

Reporter: Virda Elisa