Home Politik Korban Demonstrasi RS Pelni, Lecet, Jahit, Retak Tengkorak

Korban Demonstrasi RS Pelni, Lecet, Jahit, Retak Tengkorak

Jakarta, Gatra.com - Kepala Rumah Sakit Pelni, Dewi Fankhuningdyah mengungkapkan banyaknya jumlah korban yang dilarikan ke RS tersebut pada saat kericuhan di depan Gedung DPR beberapa waktu lalu. Terhitung 24-30 September, 43 orang dilarikan ke rumah sakit itu akibat aksi massa. "Kemarin 19, sebelumnya 24. Jadi semua 43 orang," ujarnya saat ditemui Gatra.com di RS Pelni, Jalan K. S. Tubun, Jakarta Barat, Selasa (1/10). 

Dewi mengatakan, korban yang dilarikan sendiri antara lain siswa STM/SMA, masyarakat biasa serta pekerjaan proyek yang berada di daerah Senayan. Namun, dia mengklaim bahwa pasien yang datang, mayoritas hanya mengalami luka ringan. "Hanya luka-luka ringan, kena gas air mata, lecet terus habis itu ada lukanya yang memang perlu dijahit," jelasnya. 

Dari pernyataan Kepala RS Pelni tersebut, pasien akibat bentrok polisi dengan demonstran tersisa dua yang masih dirawat di rumah sakit tersebut, salah satunya adalah Faisal Amir yang mengalami keretakan pada tengkoraknya. Sementara itu, Dewi menuturkan satu korban lainnya sedang dalam tahap observasi. Dari hasil analisa dokter yang menangani hal tersebut menyatakan, korban mengalami cidera kepala ringan. 

"Yang satu lagi dalam observasi. Yang satu ini itu mungkin saya katakan cidera kepala ringan, pingsan dan ada juga luka yang perlu kita jahit," imbuhnya. Namun dia belum dapat memastikan apa yang membuat korban cidera di kepalanya. Sampai saat ini dia mengaku, pihaknya masih mempelajari mekanisme trauma yang di terima korban tersebut. 

Selain mahasiswa, siswa, dan masyarakat, Dewi memberikan informasi bahwa ada aparat kepolisian yang dilarikan ke rumah sakit tersebut. Menurut catatannya, setidaknya dua orang aparat telah sempat mendapatkan perawatan di RS Pelni. "Kemarin ada 2 orang. 1 rawat jalan dan 1 lagi dirujuk ke RS Polri," tukasnya.

370