Home Politik Ketua MPR yang Akan Dilantik Besok Masih Tanda Tanya

Ketua MPR yang Akan Dilantik Besok Masih Tanda Tanya

Jakarta, Gatra.com-  Hingga saat ini belum terdapat kejelasan siapa yang akan mengisi kursi Ketua MPR RI. Menjadi kejutan pada rapat paripurna Pimpinan MPR yang akan digelar Kamis (3/10) besok di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. 

Disiai lain, Partai politik terus melakukan lobi untuk memutuskan siapa yang pantas menempati kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Untuk wakil ketua, semua partai sudah mendapat jatah.

Menanggapi hal tersebut, Direktur ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah mengatakan, ini merupakan proses mekanisme yang ada di dalam Lembaga MPR.

"Apa yang terjadi hari ini di sidang pimpinan dewan MPR RI, Ini adalah bagian dari proses mekanisme, sehingga tidak menemukan titik kejelasan soal siapa yang menjadi pimpinan," kata Iskandarsyah, di Jakarta, Rabu (2/9/2019) melalui rilis yang diterima Gatra.com.

Apalagi, kata Iskandar, Surya Paloh memberikan dukungan terhadap Bambang Soesatyo. Terkait pencalonan Bamsoet sebagai ketua MPR, begitu juga dengan Mujani yang menyatakan sikap bahwa Ketum Gerindra Prabowo Subianto menginginkan Gerindra menjadi pimpinan di MPR.

Menurut Iskandar hal dukung mendung merupakan hal biasa dalam politik. Tapi, ia mengingatkan dalam mekanisme pemilihan Pimpinan MPR mempunyai mekanisme yang berbeda dengan DPR RI. 

"Kalau DPR jelas, Pimpinan DPR adalah pemenang pertama kursi terbanyak. Sedangkan di MPR sudah berbeda mekanisme pemilihannya, yaitu diutamakan melalui musyawarah mufakat. Apabila deadlock, jalan terakhir adalah voting," tutur Iskandarsyah.

Lebih lanjut, Iskandar melihat ada dinamika dalam pemilihan Calon Ketua MPR ini. Menurutnya, ada elit partai yang kurang cocok dengan beberapa nama yang dicalonkan oleh Golkar dan Gerindra.

"Kelihatan di nama-nama yang diajukan partai menjadi pimpinan MPR ini ada kurang nyaman yang dirasakan oleh pimpinan partai lain. Akhirnya hingga hari ini belum bisa diputuskan siapa yang akan menjabat ketua MPR," ucapnya.

Iskandar menduga, ada yang kurang nyaman dengan lobi-lobi politik yang dilakukan oleh elit partai. Yang terkesan, menjadi berkubu. 

"Saya melihat, dari pengamatan politik sya. Mulai adanya lobi di dalam yang membuat beberapa partai tidak nyaman. Pernyataan Surya Paloh dan Ahmad Mujani itu menambah panas suhu politik pascapilpres lalu. Ini seperti terlihat ada kubu 01 02," ujar Iskandarsyah.

Menurut Iskandarsyah, perlu dimunculkan beberapa nama baru dari kedua belah pihak. Hal ini bisa diterima oleh kedua kubu, terutama tokoh lain di Partai Golkar.

"Oleh karena itu, saya memberikan saran supaya ada tokoh/figur lain yang diajukan, terutama dari partai Golkar. Apalagi Golkar adalah gudangnya tokoh besar nasional," ujarnya.

Iskandar menyampaikan, hal ini senada dengan pernyataan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono beberapa waktu lalu. Golkar memiliki sembilan nama yang akan diajukan menjadi ketua MPR. Salah satunya adalah Bambang Soesatyo, Tokoh Senior Partai Golkar Ridwan Hisjam, Agun Gunandjar, Ferdiansyah, Ace Hasan, Kahar Muzakir, Zainudin Amali, Dan Melchias Markus Mekeng.

Dari kesembilan nama tersebut, Iskandarsyah menggaris bawahi satu nama yaitu Tokoh Senior partai Golkar Ridwan Hisjam. Ia menyebut, Ridwan Hisjam memiliki pengalaman politik dan organisasinya sangat kuat.

"Dan saya yakini beliau cocok, selain ia sudah berpengalaman dan sangat senior di Golkar. Pak Ridwan, saya yakin bisa menyejukkan suhu panas politik yang ada di dalam kubu 01 maupun 02," tutup Iskandarsyah.

255