Home Internasional Pemakzulan Trump, Tekan Lawan Politik, 'Skandal' Telepon

Pemakzulan Trump, Tekan Lawan Politik, 'Skandal' Telepon

Washington DC, Gatra.com -- Presiden AS Donald Trump mengecam penyelidikan pemakzulan terhadapnya akibat panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Juli lalu. Atas 'skandal' itu, anggota parlemen Demokrat mengatakan, mereka akan meminta catatan Gedung Putih tentang panggilan telepon tersebut.

Pada konferensi pers bersama dengan presiden Finlandia, Trump 'meledak' ketika wartawan yang bertanya tentang penyelidikan tersebut. Trump juga mengatakan, hal itu hanya sebuah hoaks dan penipuan, walaupun dia menyatakan akan tetap bekerja sama dengan penyelidikan. "Ini semua hoaks, dan Anda tahu siapa yang bermain-main dengan hoaks itu? Orang-orang seperti Anda! Dan media berita palsu yang kita miliki di negara ini!" tegasnya seperti diwartakan Reuters.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, mengaku telah mendengarkan percakapan Trump dengan Zelenskiy dalam panggilan telepon tersebut. Ia juga mengatakan, Trump meminta Zelenskiy untuk menyelidiki Biden yang merupakan mantan wakil presiden AS dan saingan utama Trump dari Demokrat.

 

Kasus panggilan telepon tersebut mendorong Senat AS untuk meluncurkan penyelidikan pendakwaan. Pompeo mengaku keberatan dengan upaya Demokrat yang dianggap sebagai bagian dari penyelidikan pemakzulan.

 

"Kami tidak main-main di sini. Kami tidak ingin ini berlarut-larut, sehingga tampak seperti strategi administrasi," Ketua Komite Intelijen Adam Schiff.

 

Ketua Komite Pengawasan Elijah Cummings mengatakan, dia bermaksud untuk memanggil pihak Gedung Putih terkait catatan panggilan telepon dengan Ukraina. Permintaan terakhir tersebut, nantinya akan dijadikan bukti, karena pemerintahan berulang kali menolak upaya Demokrat.

 

Schiff mengatakan, Demokrat sangat prihatin tentang dugaan campur tangan administrasi Trump dengan para saksi. Selain itu, ia juga mengatakan segala upaya penolakan yang dilakukan Trump, Pompeo atau lainnya akan dianggap menghalangi keadilan.

 

Seperti diketahui, Trump meminta kepada Zelenskiy tidak lama setelah ia membekukan hampir US$400 juta bantuan untuk Ukraina. Zelenskiy menyetujui permintaan itu, dan bantuan itu kemudian diberikan. Demokrat menuduh Trump menekan sekutu AS untuk ikut campur dalam pemilihan 2020, demi keuntungan politiknya sendiri. "Sulit membayangkan tindakan yang lebih korup," kata Schiff.

Sebelumnya, menurut ringkasan panggilan telepon yang dikeluarkan Gedung Putih tersebut, Trump meminta Zelenskiy untuk menyelidiki Biden dan putranya, Hunter, juga berkoordinasi dengan Jaksa Agung AS William Barr dan Giuliani. Hunter Biden merupakan dewan perusahaan gas Ukraina yang sedang diselidiki oleh Kiev.

 

 

388