Home Ekonomi Ucapkan Salam Perpisahan, Mendag Enggar Bacakan Puisi

Ucapkan Salam Perpisahan, Mendag Enggar Bacakan Puisi

Batu, Gatra.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita tengah mengadakan acara retreat bersama para pejabat dan pegawai Kementerian Perdagangan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada tanggal 2-3 Oktober 2019.
 
"Setelah pelantikan Bapak Presiden yang untuk kedua kali, Alhamdulillah, maka sudah berakhirlah tugas saya secara resmi sebagai Menteri Perdagangan. Ini hal yang terindah dalam hidup saya," terangnya kepada hadirin di Hotel El Royale, Kamis (3/10).
 
Enggar mengungkapkan dirinya tidak pernah menyangka terpilih menjadi Anggota Dewan, kemudian menjadi Menteri, mengingat masa lalunya sebagai aktivis mahasiswa.
 
Salain itu, Ia pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (REI) serta aktif sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
 
"Pencapaian yang terjadi selama ini dalam kurun tiga tahun melaksanakan perintah Bapak Presiden atau merealisasikan visi dan Misi presiden, semuanya berkat kawan, sahabat, dan saudara-saudara saya di Kementerian Perdagangan ini," tuturnya 
 
Kemudian, Ia mengungkapkan latar belakangnya sebagai lulusan Fakultas Keguruan Sastra dan Seni Institut Kerguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung yang kini menjadi Universitas Pendidikan Indonesia. "Saya mohon maaf bukan insinyur, tapi membawahi insinyur," selorohnya.
 
Melihat kondisi harga pangan Indonesia dan latar belakangnya sebagai lulusan sastra, Ia membacakan puisi di bawah ini :
 
KURSI BERDURI MENTERI 
 
oleh 
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita,
 
Apa gunanya harga pangan naik? 
Tetapi petani tercekik 
Apa gunanya stok melimpah? 
Tetapi pembeli gelisah 
Lalu aku bertanya pada diri sendiri 
Apa gunanya aku jadi menteri? 
Jika tak mampu membantu Presiden menyejahterakan anak Negeri  
Kursl empuk jadi sandaran berduri 
Tak kuasa aku duduki 
lni adalah tugas mulia 
Memastikan petani riang gembira bercocok tanam 
Pedagang tersenyum ramah tanpa mengelabui 
Dan pembeli ceria tanpa curiga 
lni adalah Keadilan sosial 
Memastikan berkah melimpah dari pelosok desa hingga kota 
Tikus-tikus akan selalu ada di sawah, di ladang, pasar, hingga sudut-sudut sempit rumah kita 
Dia tidak mungkin dihilangkan tapi bukan tidak bisa dikendalikan 
Aku berbicara atas nama Pancasila 
Aku berseru demi Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia 
Bagi mereka yang tak juga mau bertaubat 
Tersimpan khianat untuk amanat penderitaan rakyat 
Aku pembantu Presiden 
Aku katakan: 
Jika kalian ingin bermain api Aku siapkan air seluas samudera 
Kalau kalian ingin untung sendiri
Aku pastikan kalian buntung pada waktunya 
Jika kalian masih jadikan pangan untuk alat spekulasi 
Maka operasi-operasi kami akan jadikan hidup kalian tidak pasti
Kalau kalian tak sudi mendengar suaraku Maka pasar akan mengusir kalian dengan caranya sendiri 
Ini adalah tugas mulia 
Walau tak mudah melaksanakannya Kursiku masih bersandarkan duri 
Aku akan tetap berdiri dan bahkan berlari Untuk mewujudkan harapan dan cita-cita anak Negeri 
Adalah kerja, kerja, dan kerja 
 
"Kepada rekan-rekan media saya ucapkan terima kasih," pungkasnya.
225