Home Kesehatan Tak Kunjung Hujan, Warga Gunungkidul Kais Air Bocor PDAM

Tak Kunjung Hujan, Warga Gunungkidul Kais Air Bocor PDAM

Gunungkidul, Gatra.com -Hujan yang tak kunjung turun selama lima bulan ini memaksa sejumlah warga di Kabupaten Gunungkidul mengonsumsi air keruh. Mereka memanfaatkan air dari pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bocor. 

Salah satu warga yang memanfaatkan air bocor dari pipa itu adalah Reti (55) dari Padukuhan Condong, Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop. Ia mengatakan warga membuat lubang di dekat pipa yang bocor untuk menampung air. Namun ia bilang memanfaatkan air bocoran itu sekali saja. "Baru satu kali ini ambil air di sini," kata Reti saat ditemui, Jumat (4/10). 

Air dari pipa bocor itu digunakan untuk minum dan memasak. Padahal ia sadar air tersebut tidak terlalu bersih. "Ya untuk minum, mandi. Airnya ya seperti itu, agak sedikit keruh," katanya.  

Ia mengatakan hujan tak mengguyur desanya lebih dari empat bulan. Selama ini warga setempat membeli air Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per tangki dengan volume lima ribu sampai enam ribu liter untuk memenuhi kebutuhan. 

Kepala Kelompok Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Etik Setyaningrum mengatakan pada dasarian ketiga atau tanggal 21 sampai 30 Oktober, hujan diperkirakan akan turun di Kabupaten Sleman bagian utara.

Setelah itu, secara berangsur-angsur hujan akan mengguyur Kabupaten Sleman, Kulonprogo, Kota Yogyakarta, dan Bantul pada November dasarian pertama dan kedua atau selama tanggal 1-20.    

Sebagian Kabupaten Gunungkidul, yakni di Kecamatan Nglipar, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, Ponjong, Playen, dan Wonosari juga memasuki musim hujan pada dasarian kedua November. Sedangkan di Kecamatan Rongkop, Semanu, Tepus, Girisubo, Saptosari, Panggang, dan Purwosari pada dasarian ketiga November atau tanggal 21 sampai 30. "Gunungkidul prakiraan musim hujannya pada akhir November nanti," kata Etik. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edi Basuki, mengatakan lebih dari lima bulan Gunungkidul tidak diguyur hujan. "Kondisi ini lebih parah dibandingkan 2018 lalu. Karena tahun lalu, Oktober sudah mulai hujan," katanya. 

Mereka yang mengalami kekurangan air sekitar 150 ribu jiwa dan tersebar di 14 kecamatan. Anggaran bantuan air bersih hanya cukup untuk 12 hari ke depan.

126