Jakarta, Gatra.com - Apple Inc telah meminta pemasok untuk meningkatkan produksi model iPhone 11 hingga 8 juta unit, atau sekitar 10%. Hal itu berdasarkan laporan dari Nikkei Asian Review pada hari Jumat (4/10). 

Nikkei menyampaikan, sebelumnya, Apple cukup konservatif dalam menempatkan pemesanannya. "Setelah peningkatan, volume produksi yang disiapkan untuk seri iPhone 11 akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," isi laporan Nikkei. 

Seperti dilansir Reuters, sumber yang dikutip oleh Nikkei mengatakan bahwa lonjakan pesanan iPhone baru-baru ini terkonsentrasi pada model iPhone 11 termurah dan model iPhone 11 Pro. Sementara itu, Apple sedikit merevisi pesanan untuk model top range-nya, yaitu iPhone 11 Pro Max, dengan harga termurahnya sebesar US $ 1.099 atau setara dengan Rp15,6 juta. 

Nikkei juga melaporkan bahwa para pemasok tetap berhati-hati. Selain itu mereka juga khawatir bahwa tingkat pesanan yang lebih tinggi tidak akan dipertahankan.

"Permintaan bagus untuk saat ini. Tetapi kita harus berhati-hati untuk tidak terlalu optimis. Saya berharap bahwa musim puncak tahun ini berlangsung lebih lama dari tahun lalu," ujar salah satu narasumber eksekutif. 

Dengan adanya pemberitaan itu, Apple menolak untuk memberikan komentar dengan alasan diluar jam kerja reguler yang berlaku di Amerika Serikat. 

Perusahaan raksasa itu telah meluncurkan tiga model iPhone baru pada bulan September lalu dan mengurangi harga awal upgrade model, meskipun dilengkapi kamera yang lebih baik.