Vienna, Gatra.com - Kepala IAEA mengatakan, Iran telah meningkatkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB. Hal itu terjadi saat muncul desakan banyaknya pertanyaan tentang proyek nuklir Iran, termasuk situs uranium yang tidak diumumkan ke publik. 

Dilansir Reuters, Jumat (4/10), Badan Energi Atom Internasional menyatakan, Iran berusaha menghalang-halanginya untuk menelusuri dimana letak tambang uranium negara tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut situs misteri itu sebagai gudang atom rahasia di Teheran. 

Penjabat Direktur Jenderal IAEA, Cornel Feruta melaporkan, telah terjadi kemajuan penelusuran kasus tersebut. Feruta memimpin badan tersebut untuk sementara setelah kematian pemimpin yang lama, Yukiya Amano pada Juli lalu. 

"Beberapa perikatan sedang berlangsung. Kemajuan itu adalah hasil dari pertemuan dengan berbagai pejabat senior Iran dalam beberapa pekan terakhir," ujarnya. 

"Ini adalah proses yang berkelanjutan. Saya tidak bisa berprasangka bagaimana ini akan berakhir. Perikatan ini tidak berarti, masalah tersebut telah sepenuhnya diatasi. Namun, ini merupakan langkah ke arah yang benar," tambahnya lagi. 

Pada saat yang sama, Iran terus melanggar aturan kesepakatan mengenai kegiatan nuklirnya. Hal ini sebagai tanggapan diberlakukannya sanksi ekonomi Amerika Serikat. 

AS berargumen, sanksi itu akan memaksa Iran ke meja perundingan ketika Washington mencari kesepakatan yang lebih jauh. Terutama untuk menangani program rudal balistik Iran dan perannya dalam konflik di Timur Tengah. Namun, Iran menegaskan tidak akan bernegosiasi kecuali sanksi AS dicabut.