Home Kesehatan 92 Desa di Purbalingga Mengalami Krisis Air Bersih

92 Desa di Purbalingga Mengalami Krisis Air Bersih

 

Purbalingga, Gatra.com – Musim kemarau yang panjang selama tahun 2019 membuat 92 desa di 15 kecamatan wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih. Untuk menanganinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Purbalingga mengirimkan sebanyak 2.741 tangki air bersih hingga Oktober 2019. 

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Purbalingga, Muhsoni jumlah pendistribusian air bersih tersebut mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Total pendistribusian air bersih yang disalurkan oleh BPBD Purbalingga di tahun 2018 sebanyak 3.081 tangki. Oleh karena itu, pihaknya memperkirakan total pendistribusian  air bersih untuk tahun ini jauh lebih besar karena musim hujan baru diperkirakan tiba November mendatang. 

Muhsoni mengatakan selama ini Purbalingga selalu berada di urutan tertinggi untuk pendistribusian air bersih. Ia menghimbau supaya penanganan kekeringan dan krisis air bersih dilakukan secara permanen dengan mengajak pihak terkait seperti organisasi perangkat daerah(OPD).

"Yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan pembuatan embung, sumur, dan kerja sama dengan Penyedia Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat(Pamsimas)," ujar Muhsoni.

Pihaknya optimis kerja sama yang baik bisa terjalin di tahun-tahun mendatang. Pasalnya dalam penanganan kekeringan dan krisis air bersih tahun ini, BPBD Purbalingga mendapatkan bantuan dari berbagai instansi dan komunitas yang ada di Purbalingga.

 

"Ada partisipasi dari komunitas seperti Papeling, Alumni SMPN 1, Alumni SMAN 1 dan SMAN 2 Purbalingga dan dari beberapa komunitas lainnya, sampai hari ini CSR dari komunitas dan instansi ini lumayan banyak ada 1.054 tangki termasuk di dalamnya ada OPD yang ada di Purbalingga,” Muhsoni mengungkapkan. 

Selain itu, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Purbalingga pun turut berkontribusi melakukan distribusi air bersih. Di antaranya, Setda Kabupaten Purbalingga, BKPPD Purbalingga, Dinporapar Purbalingga, Bakeuda Purbalingga, Dinpermasdes Purbalingga, Dinpertan Purbalingga, dan Dinkes Purbalingga.

Tak hanya itu, beberapa pihak kecamatan juga melakukan distribusi air bersih seperti Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kemangkon dan Kecamatan Bobotsari dengan total CSR dari 45 komunitas atau badan usaha dan instansi pemerintah.

Muhsoni berharap penanganan bencana kekeringan  yang dilakukan secara kolektif ini, ke depannya dapat diterapkan pada penanganan bencana yang lain. "Iya karena bencana kekeringan itu relatif sudah dikenal oleh masyarakat sehingga banyak dari mereka yang peduli," ujarnya.

 

 

 

 

 

355