Home Gaya Hidup Komunitas Gowes Sambangi Situs Bersejarah di Kemayoran

Komunitas Gowes Sambangi Situs Bersejarah di Kemayoran

Jakarta, Gatra.com – Sekitar 100 orang yang tergabung dalam komunitas Gowes Sepeda Kemayoran memanfaatkan hari libur kerja, bersama-sama mengayuh sepeda menuju Kemayoran yang jaraknya sekitar 8 kilometer, yang dimulai di FX Sudirman, Senayan Jakarta Pusat, Sabtu (5/10). 

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, Riski Renando, mengatakan kegiatan kumpul ramai-ramai menuju Kemayoran untuk mengenang kembali keberadaan sejarah Menara Kontrol Penerbangan (ATC) dan Eks Terminal Bandara Kemayoran.

“Ada dua titik menjadi incaran, para anggota komunitas sepeda. Sebelumnya mereka sudah mendengar bahwa Menara ATC Bandara Kemayoran dulunya pernah masuk dalam kisah komik Tintin yang legendaris itu,” kata Riski. 

Adapun di eks Terminal Bandara Kemayoran lanjut Riski terdapat relief berupa pahatan yang menggambarkan kekayaan Indonesia yang luar biasa, mulai dari tumbuhan dan tanaman, hewan-hewan, budaya hingga profil manusia Indonesia.

Riski menjelaskan bahwa ada tiga buah relief yang terdapat pada dinding ruang tunggu yang dulu merupakan ruang VIP Bandara, masing-masing merupakan karya Harijadi Sumodidjojo, Sindoesoedarsono Soedjojono, dan Soerono. 

“Relief-relief dibuat dengan mengusung tema tentang kekayaan Indonesia atas gagasan Presiden Soekarno pada tahun 1957 untuk menyambut tamu negara yang tiba di Indonesia saat itu,” kata Riski.

Rizki menjelaskan bahwa hasil karya Harijadi Sumodidjojo menggambarkan kekayaan Indonesia dalam rancangan karyanya yang bertema “Flora dan Fauna”. Adapun S. Soedjojono menggambarkannya dalam tema “Manusia Indonesia”. Sedangkan Soerono menceritakan sebuah legenda yang terkenal di tanah Pasundan yaitu “Sangkuriang”. 

"Karya fenomenal di Eks Bandara Internasional Kemayoran hingga kini memang masih kurang dikenal masyarakat. Melalui kegiatan ini kami ingin memperkenalkan kawasan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi khususnya sejarah penerbangan Indonesia," katanya.

Rizki mengatakan banyak orang yang terperangah melihat relief yang ada, termasuk komunitas Gowes Sepeda Kemayoran yang baru pertama kali datang, salah satunya Iwan. 

“Saya baru kali ini datang melihat relief yang ada. Yang saya ingat tentang Kemayoran dulu ada Air Show 1984. Saya kira ini perlu dikembangan dan dipelihara, karena peninggalan di Kemayoran ini sangat berharga bagi generasi muda tentang sejarahnya,” ujar Iwan yang datang bersama rombongan anggota komunitas sepeda. 

Iwan yang tinggal di kawasan Sunter tak jauh dari Kemayoran semula menganggap Terminal Bandara sudah tidak ada. 

Kawasan eks Bandara Kemayoran dan juga menara ATC kini sudah terbuka untuk masyarakat umum. Untuk bisa masuk, masyarakat terlebih dahulu meminta izin dari PPK Kemayoran, karena kedua lokasi tersebut untuk sementara dibuka pada saat-saat acara tertentu saja. 
 

121

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR