Home Ekonomi BI Purwokerto Minta TPID Banyumas Waspadai Tren Inflasi

BI Purwokerto Minta TPID Banyumas Waspadai Tren Inflasi

Purwokerto, Gatra.com - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto memprediksi Kota Purwokerto akan mengalami inflasi pada akhir tahun 2019. Hal ini merupakan tren yang terjadi setiap tahun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyumas perlu mewaspadai tren inflasi akhir tahun yang biasanya meningkat. Dia memperkirakan, pada bulan Oktober hingga Desember tren datanya selalu naik.

"Tiap tahun, tren datanya naik karena ada momen libur panjang dan tahun baru. Semoga target inflasi 2019 sebesar 3,5 ±1 persen masih bisa tercapai," katanya, Sabtu (5/10).

Sebagai langkah pengendalian harga, jelas Agus, TPID Kabupaten Banyumas telah melakukan beberapa langkah di antaranya pemantauan harga rutin untuk komoditas bahan pangan strategis seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan komoditas hortikultura.

Fokus pengendalian inflasi TPID Kabupaten Banyumas pada 2019, yaitu peningkatan pasokan bahan makanan terutama cabai merah. Kemudian upaya pengendalian harga dan koordinasi antardaerah dalam pengendalian inflasi.

"Kami akan pantau terus. Kami pastikan distribusinya lancar dan sampai sekarang tidak ada hambatan. Kalau kondisinya seperti ini, sampai akhir tahun target inflasi masih bisa tercapai," ucapnya.

Dia menjelaskan, sampai bulan September Kota Purwokerto masih berada dalam kisaran sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5 ±1 persen (yoy). Bahkan, pada September Kota Purwokerto deflasi 0,50%. Deflasi ini salah satunya disumbang dari penurunan harga cabai merah.

Meski demikian, terdapat komoditas yang menahan laju deflasi yaitu beras dan elpiji. Kedua komoditas itu harganya justru naik.

"Sebelumnya harga [cabai merah] naik. Bulan September turun sehingga memberi andil deflasi. Beras dan elipiji yang naik menyumbang inflasi," ujarnya.

182