Home Politik Politisi PDIP Tentang Tantangan TNI Masa Depan

Politisi PDIP Tentang Tantangan TNI Masa Depan

Jakarta, Gatra.com - Ketua DPP PDI-Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengungkapkan, TNI pasca reformasi secara bertahap membangun dirinya menjadi tentara profesional.

Untuk itu, tentara yang profesional tentu harus didukung oleh prajurit-prajurityang mempunyai dan ilmu dan pengetahuan yg luas, disiplin dan terlatih secara reguler, dan didukung oleh alutsista yang memadai serta jaminan kesejahteraan prajurit dan keluarganya yang terpenuhi.

Dari segi organisasi, menurut Andreas, mengingat wilayah Indonesia yg adalah kepulauan dan 2/3 nya adalah lautan, dibutuhkan keseimbamgan kekuatan strategis.

"Kekuatan matra laut dan udara mendapat porsi lebih untuk mengamankan keseluruhan wilayah lndonesia," kata Andreas ketika dihubungi Gatra.com, Ahad (6/10).

Andreas melanjutkan, keseimbangan kekuatan pertahanan ketiga matra dalam perencanaan strategis pertahanan negara perlu mendapat perhatian lebih serius.

Peningktan, baik kuantitas maupun kualitas kekuatan pertahanan laut dan udara perlu mendapat perhatin khusus, tanpa harus mengurangi porsi kekuatan matra darat.

"Hal penting lain, bahwa kekuatan 3 matra; darat, laut dan udara juga sangat tergantung pada kesiapan negara mendukung melalui penyediaam anggaran dalam setiap tahun pengganggaran," ia menjelaskan.

Problemnya sampai saat ini, lanjut Andreas, ketersediaan anggaran setiap tahun anggaran masih jauh dari kebutuhan minimum kekuatan pertahanan kita (MEF-Minimum Essentials Force).

Sebagai conotoh dari kurang lebih Kebutuhan MEF untuk 2020 yang kurang lebih Rp 250 trilyun, realisasi dalam pagu indikatif APBN 2020 baru mencapai Rp126,5 trilyun, artinya baru kurang lebih 50% yg bisa dipenuhi oleh negara.

Tantangan lain untuk membangun TNI yang kuat adalah dukungan industri pertahanan. Negara sebesar dan seluas Indonesia, alutsistanya tidak boleh tergantung dari luar. Hal yang sampai saat ini masih jauh dari kesiapan.

Namun, terlepas dari tantangan-tantangan dihadapi, TNI kita dikenal mempunyai semangat tempur pantang menyerah yang teruji.

"Jiwa, semangat dan patriotisme prajurit-prajurit TNI kita merupakan modal utama yg mampu melahirkan effect deterrent," ungkapnya.

174