Jakarta, Gatra.com- Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) alami penurunan dari US$126,4  miliar pada Agustus 2019, menjadi US$124,3 miliar pada September 2019. Karena itu, diperlukan strategi guna mendorong cadev Indonesia, khususnya dari sektor pariwisata. 

"Untuk mendongrak (cadev), yang bisa dilakukan itu. Salah satunya ya mendorong pariwisata menjadi lebih berkembang, baik dari jumlah wisatawan asing, lama menginap, hingga belanjanya di Indonesia," kata Ekonom dan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, saat dihubungi Gatra.com di Jakarta, Senin (7/10). 

Adapun Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menambahkan, untuk mendorong cadev dari sektor pariwisata, maka diperlukan opimalisasi event-event internasional. 

Sedangkan Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy menyebutkan sektor pariwisata memegang potensi besar guna meningkatkan cadev. Ini terbukti dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dari lima tahun terakhir. 

"Kalau kita lihat, pada 2018 mencapai 15,8 juta orang. Sebelumnya, pada 2014 hanya 9,4 juta orang. Nah, peningkatan ini juga selaras dengan meningkatnya setoran devisa yang cukup besar, yaitu mencapai US$17 miliar pada 2018," ujarnya. 

Meski ada peningkatan, Yusuf menyarankan agar pemerintah dapat menyelesaikan beberapa tantangan, khususnya untuk mendorong belanja wisman di Indonesia. Karena, jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Thailand, maka Indonesia masih kalah.

"Menurut saya, belum banyak atraksi yang dikembangkan di daerah-daerah pariwisata, sehingga ini berdampak masih rendahnya belanja wisman. Peran pemerintah memang menjadi penting, terutama dalam penyediaan infrastruktur pendukung pariwisata," sarannya.