Washington DC, Gatra.com- Presiden Donald Trump mengancam akan menghancurkan perekonomian Turki, apabila Turki melanggar aturan. Hal itu menyusul keputusan mengejutkan, untuk menarik pasukan AS keluar dari Timur Laut Suriah. 

Dilansir BBC, langkah yang diambil dikhawatirkan dapat memberikan peluang bagi Turki untuk melancarkan serangan terhadap pejuang Kurdi di seberang perbatasan. Bahkan, penarikan pasukan tersebut mendapat kritik dari Partai Republik.

Pasukan Kurdi merupakan sekutu penting AS dalam mengalahkan Negara Islam di Suriah. Sementara itu, Turki menganggap milisi Kurdi sebagai teroris.

AS memiliki sekitar 1.000 tentara di seluruh Suriah, sekitar 24 pasukan ditarik keluar dari daerah perbatasan. Trump memperingatkan Turki untuk tidak mengambil keuntungan dari keputusannya menarik pasukan. Presiden AS mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Pentagon Jonathan Hoffman mengatakan, presiden tidak mendukung operasi Turki di Suriah Utara. Seperti diketahui, Turki berulang kali mengancam akan menyerang pejuang Kurdi yang melintasi perbatasan Timur Laut Suriah. 

Turki menganggap milisi YPG Kurdi, telah memperjuangkan otonomi Kurdi di Turki selama tiga dekade. Sementara, Presiden Turki Erdogan mengatakan, ingin mendirikan zona aman untuk lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah yang saat ini tinggal di Turki.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan, seluruh persiapan pengoperasian telah selesai. Selain itu, pihak kementerian juga membentuk zona yang penting untuk Suriah dan perdamaian di wilayah tersebut.