Home Politik Pilkada Selain Adu Duit, Butuh Modal Politik dan Pergaulan

Pilkada Selain Adu Duit, Butuh Modal Politik dan Pergaulan

Pekanbaru, Gatra.com -- Seiring dimulainya penjaringan calon bupati dan wakil bupati di Riau, kemampuan finansial kandidat kembali mendapat sorotan. Hal tersebut dinilai penting untuk menyikapi ongkos politik. Meski begitu, sejumlah politisi di Riau menilai sokongan finansial bukan faktor penentu kesuksesan para cakada. 
 
Berbincang dengan Gatra.com, Wakil Ketua DPW PPP Riau, Husaimi Hamidi, berujar meski faktor finansial ikut beperan dalam setiap hajatan politik, faktor tersebut tetap tidak bisa dianggap sebagai yang paling krusial.  "Pilkada itu bukan adu duit semata, tapi adu program. Bagaimana program yang diinginkan tersampaikan ke masyarakat," jelasnya, Rabu (9/10). 
 
Hamidi tak menampik, saat ini banyak cakada mulai mengukur kemampuan isi kantong. Imbas dari pendekatan semacam itu membuat seorang cakada yang mumpuni secara finansial, merasa yakin bakal mudah mendapatkan perahu politik. Bahkan, cakada golongan ini merasa yakin bakal menang. Sebaliknya cakada yang kurang kuat dari segi finansial cendrung dipandang remeh. 
 
"Padahal masih ada modal lainnya yang tidak kalah penting, semisal modal sosial, modal politik dan modal pergaulan. Jadi jangan rusak masyarakat dengan politik adu duit semata," tekannya.  Dalam dunia politik yang dinamis bisa jadi faktor finansial perannya tidak sepenting modal sosial, modal politik, dan modal pergaulan. 
 
"Berduit tapi tidak populer, tentu jadi persoalan. Berduit tapi minim akses ke alat politik, juga jadi catatan. Tapi orang dengan modal pergaulan yang mantap bisa mengakali kekurangan duit," tandasnya. 
 
Sementara itu Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Masnur, menyebut faktor finansial peran utamanya memang lebih kepada ongkos politik seperti kegiatan kampanye yang harus dijalani.  Diluar keperluan tersebut, seorang cakada juga harus dirundung nasib baik. 
 
"Pusing juga kalau sudah dapat perahu politik tapi keteteran dalam  pengerahan logistik. Namun pengerahan logistik juga perlu menimbang faktor - faktor lainnya, dan jangan lupakan pula si calon dirundung nasib baik apa tidak," katanya.
254