Home Ekonomi Pengamat: Kerjasama LCBSA dan BRL Singapura Menguntungkan

Pengamat: Kerjasama LCBSA dan BRL Singapura Menguntungkan

Jakarta, Gatra.com- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong telah sepakat untuk memperpanjang kerja sama selama satu tahun, terkait keuangan bilateral antara Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) dalam dua hal, yaitu Local Currency Bilateral Swap Arrangement (LCBSA) dan Bilateral Repo Line (BRL) . Menanggapi hal tersebut, para ekonom menilai bahwa langkah tersebut merupakan suatu langkah yang menguntungkan.
 
"Saya kira (kerja sama) akan mempermudah kedua negara, khususnya untuk melakukan pertukaran mata uang lokal antara bank sentral dengan total nilai yang mencapai ekuivalen US$7 miliar," ujar Ekonom dan Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance, Tauhid Ahmad saat dihubungi oleh Gatra.com, Jakarta, Kamis (10/10). 
 
Tauhid menambahkan bahwa dengan total nilai tersebut, maka mempermudah kedua negara dalam menyediakan uang lokal di dalam melakukan transaksi bilateral. 
 
"Ini tentunya akan mempermudah transaksi keuangan, baik untuk kegiatan perdagangan, jasa, dan lain sebagainya," ucapnya. 
 
Selain kemudahan transaksi, Tauhid mengatakan bahwa kerja sama dapat menjaga stabilitas moneter dan memperdalaman pasar keuangan Indonesia.
 
Kalau untuk persentase (konstribusi kerja sama untuk pendalaman pasar keuangan), itu harus diukur tersendiri, karena memang terkait dengan investor asal Singapura yang investasi di pasar keuangan kita, imbuhnya.
 
Hal serupa juga dikatakan oleh Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy. Ia menjelaskan bahwa dengan kerja sama dapat membantu Indonesia mengurangi volatilitas di dalam pasar keuangan dalam negeri. 
 
Ini yang menjadi poin positif untuk Indonesia, yang dalam pasar keuangan masih kalah dibandingkan dengan Singapura, pungkasnya.
 
Dilansir dari data BI, LCBSA memungkinkan bank sentral kedua negara untuk melakukan pertukaran mata uang lokal sebesar US$7 miliar, sedangkan BRL sebesar US$3 miliar. Kerja sama ini dilaporkannya dapat mendukung ketahanan ekonomi bangsa. 
 
Sebelumnya, kerjas sama serupa dilakukan pada 5 November 2018 dengan masing-masing tempo yang sama, yaitu satu tahun.
210