Kiev, Gatra.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan, terkait dengan panggilan telepon antara dirinya dengan Presiden AS Donald Trump, ia menegaskan tidak ada upaya pemerasan yang dilakukan oleh Trump.

Zelenskiy juga mengatakan, dia tidak mengetahui bahwa bantuan militer AS ke Ukraina diblokir pada saat kejadian panggilan telepon berlangsung. Setelah diberi tahu akan hal ini oleh Menteri Pertahanannya, ia baru mengangkat masalah itu dalam pertemuan terpisah pada September di Polandia dengan Wakil Presiden Mike Pence.

Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Trump, terkait dengan keterlibatan pihak asing dalam Pemilu AS. Diketahui, Trump menghubungi Zelenskiy untuk meminta bantuannya menyelidiki Joe Biden, yang merupakan saingan utama Trump dalam Pilpres 2020.

Baca Juga: Pemakzulan Trump, 'Whistleblower' Kedua Muncul

Sementara itu, Zelenskiy mengatakan, tujuan  dilakukannya panggilan telepon dengan Trump tersebut untuk mengatur pertemuan berikutnya. Selain itu, Zelenskiy juga mengaku telah meminta Gedung Putih untuk mengubah retorikanya kepada Ukraina.

"Tidak ada pemerasan. Ini bukan topik pembicaraan kami," kata Zelenskiy seperti diwartakan Reuters, Kamis (10/10).

Seperti diketahui, Gedung Putih telah merilis transkrip pembicaraan telepon antara Zelenskiy dan Trump pada September lalu. Namun, saat ditanya kesamaan antara versi Ukraina dan AS, Zelenskiy mengaku belum melakukan pemeriksaan.

"Saya bahkan tidak memeriksa. Tapi saya pikir itu sepenuhnya cocok," ujarnya.