Home Ekonomi Pengembangan Peternakan Sapi Luar Jawa Belum Efisien

Pengembangan Peternakan Sapi Luar Jawa Belum Efisien

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Eko Taufik Wibowo mengatakan, pengembangan peternakan sapi di luar Pulau Jawa masih terkendala infrastruktur. Ia menilai, tol laut masih belum mampu menekan biaya logistik menjadi lebih efisien. Padahal, terdapat beberapa sentra peternakan sapi di luar Jawa seperti Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang potensial. 

Eko menuturkan, pihaknya pernah bermitra dengan peternak NTT untuk mengirimkan sapi ke pusat penggemukan di pulau Jawa. Namun, kemitraan tersebut terhenti pada 2016.

"Sapi kita sudah coba pakai tol laut dari NTT, tetapi tetap saja harganya enggak masuk [tidak efisien]," ujarnya ketika ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (10/10).

Selama ini, Berdikari memiliki usaha penggemukan sapi di Kabupaten Lebak, Banten, dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang bermitra dengan kelompok peternak.

"Ketika jaraknya jauh, sapi itu akan mengalami penyusutan. Jadi, [melihat] bobot sudah berkurang. Meski harga stabil, setelah pemrosesan enggak bisa bersaing dengan daging impor. Itu yang menjadi masalah," katanya. 

Menurutnya, proses penyusutan mempengaruhi biaya pemulihan atau recovery, terutama untuk mengembalikan bobot sapi. Ia menambahkan, pengangkutan bobot sapi menambah biaya hingga 20%. 

Selain itu, Ia berharap, ada kemudahan regulasi terkait perusahaan dipimpinnya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Direktur Oprasional PT Berdikari, Oksan OM Panggabean menjelaskan, pihaknya belum berencana melakukan ekspansi usaha peternakan sapi ke luar Jawa. "Kalau ada rencana ekspansi sih diperlukan perencanan yang lebih matang lagi," ujarnya.

Oksan menyarankan, ada pembangunan rumah potong hewan (RPH) di beberapa sentra peternakan di luar Jawa. "Perlu ada RPH yang bagus dan kita hanya kirim daging saja, lebih bagus untuk ke depan. Jadi perlu RPH atau cold storage yang bagus di daerah sentra," katanya.

252