Home Hukum KontraS Temukan Permasalahan Lapas, Kemenkumham Diminta Tindak Lanjuti

KontraS Temukan Permasalahan Lapas, Kemenkumham Diminta Tindak Lanjuti

Jakarta, Gatra.com - Peneliti KontraS, Putri Kanesia mengatakan, berdasarkan hasil penelitiannya, terdapat banyak permasalahan yang terjadi di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Ia menemukan beberapa permasalahan sama terjadi di beberapa lapas. Hal ini menjadi objek penelitian KontraS.

"Yang kami datangi itu Lapas Tangerang, Lapas Cipinang, yang di Jabodetabek lah, kemudian Lapas Malang, Lapas Bali, Kerobokan. [Selanjutnya] Lapas Cilacap, dan empat lapas lain yang [ada] di Nusakambangan, sama terakhir yang di Makassar," katanya di Jakarta, Kamis (10/10).

Ia menyebutkan, salah satu permasalahan yang terjadi seperti minimnya akses kesehatan karena keterbatasan anggaran. Bahkan, permasalahan ini sempat dikeluhkan petugas lapas.

"Untuk mendapatkan obat itu lebih banyak diberikan obat warung. Itu pun yang diambil cuman separo. Jadi, setiap orang sakit kepala dikasih obatnya cuma separuh, itu juga karena keterbatasan anggaran," ujar Putri.

Keterbatasan anggaran ini juga disebabkan kelebihan kapasitas penghuni lapas yang menjadikan penjatahan makanan bagi narapidana sangat minim.

"Karena misalnya, anggaran makan saja menurut keterangan dari Dirjen PAS misalnya, sehari itu hanya Rp18.000 untuk tiga kali makan. [Angka ini] dikurangi PPN, belum termasuk PPN. Jadi kalau misalnya dengan pajak dan lain-lain mungkin hanya sekitar Rp15.000 dibagi tiga, sekali makan Rp5.000," jelasnya.

Bahkan, keterbatasan jumlah petugas sipir juga jadi salah satu permasalahan mendasar di lapas. Pasalnya, dengan ribuan narapidana dalam satu lapas, hanya terdapat puluhan petugas sipir.

"Bagaimana 1 sipir menghadapi 180 narapidana hingga 200 narapidana? Itu kan juga tidak mungkin. Kemudian bagaimana treatment dari sipir ini tidak pernah diberikan atau mungkin minim. Jadi penting juga hasil temuan ini untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Hukum dan HAM," pungkasnya.

366