Jakarta, Gatra.com- Bank Indonesia (BI) mencatat Penanaman Modal Asing (PMA) pada pekan kedua, Oktober 2019 sebesar Rp195,5 triliun year to date (ytd). Nominal tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan saham. 

"Jadi, sampai kemarin (10/10), total portofolio inflow YTD itu ke SBN sebesar Rp140,6 triliun dan saham Rp52,9 triliun," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo kepada awak media, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (11/10). 

Adapun untuk week to date (wtd), Perry menyebutkan hingga (10/10), PMA yang masuk ke SBN sebesar Rp3,04 triliun. Angka ini berbanding terbalik dengan saham yang mengalami outflow sebesar Rp360 miliar.

"Jadi kalau secara total, net wtd sampai dengan (10/10), terjadi inflow Rp2,54 triliun," ucapnya. 

Meski terjadi outflow, Perry menegaskan masih ada tingkat kepercayaan investor asing kepada ekonomi Indonesia.

"Itu menunjukkan confident, karena masih menariknya imbal hasil investasi dalam negeri (untuk investor asing), khususnya terkait SBN yang masih kuat. Ini terbukti dari berlanjutnya arus portofolio yang masuk ke SBN," imbuhnya. 

Disisi lain, Perry mengatakan PMA ke saham masih mengalami ketidakpastian karena dilatarbelakangi berbagai sentimen, khususnya ketidakpastian ekonomi global. 

"Ya memang, portofolio saham itu masih volatile, naik turun dan keluar masuk ke Indonesia," imbuhnya. 

Sebelumnya, BI mencatat PMA yang masuk ke Indonesia sebesar Rp192,6 triliun ytd. Jumlah tersebut terdiri dari SBN sebesar Rp137,9 triliun dan saham Rp52,4 triliun. 

"Jadi, sisanya, ada obligasi korporasi dan sertifikat berharga Indonesia (SBI) yang kecil (besaran angkanya)," jelas Perry.