Pontianak, Gatra.com - Selama dua bulan Lena bersama suami dan empat anaknya harus tinggal di sebuah gubuk berdinding seng bekas, di sebuah hutan di Gang Kelompok Tani, Jalan Selat Panjang II, Desa Mega Timur, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. 

“Dua bulan lalu rumah dijual ayah mertua di daerah Siantan. Sekarang ndak punya tempat tinggal jadi tinggal di sini, bangun sendiri pakai kayu dari hutan, seng dikasi sama orang, mau ngontrak tidak ada uang," katanya saat ditemui di tempatnya tinggal, Jumat siang (11/10).

Lena mengatakan saat ini suaminya sedang mencari kerja serabutan, sedangkan dirinya hanya menjual sayuran seperti pakis dan pucuk ubi.

Menghadapi kondisi yang dialami keluarganya, Lena mengakui belum melaporkan ke pihak kelurahan, namun dirinya cuma berharap anaknya bisa tetap sekolah dan ada bantuan BPJS serta bantuan modal untuk jualan dari pemerintah daerah.

Saat ini, hanya anak kedua Lena yang masih sekolah di kelas 7 di SMP Negeri, namun sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah karena kekurangan biaya. Mirisnya di sekolahan juga anaknya kerap menerima perundungan akibat cadel.

“Anak saya pernah dihina, tapi biarlah dikatain yang penting masih bisa ngaji, bisa sembahyang,” jelasnya.

Camat Pontianak Utara, Aulia Candra mengaku belum mengetahui ada satu keluarga yang merupakan warga Pontianak Utara mengalami kesulitan. Namun akan memantau lokasi tempat keluarga tersebut tinggal. 

"Belum (ke lokasi gubuk), saya koordinasi dulu dengan pejabat setempat ya, karena lintas wilayah ini. Miungkin besok (Sabtu)," katanya.