Jakarta, Gatra.com - Pengamat Komunikasi Politik dan pendiri lembaga survei Kedai KOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Hendri Satrio mengomentari pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (11/10).

Hendri menduga, pertemuan mantan rival capres ini  terkait dengan beberapa aspek kebijakan pemerintahan Jokowi periode kedua.

"Kelihatannya Pak Jokowi membicarakan hal-hal yang lebih spesifik kali ya. Kalau saya sih nebak kan kita tidak ada di ruangan, tapi keliatannya tentang pemindahan ibu kota dan tentang perppu KPK.  Pak Jokowi perlu konsultasi dengan mereka," kata Hendri kepada wartawan di LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).

Selain itu, Hendri mengatakan, pertemuan Jokowi dengan Prabowo serta pertemuan Jokowi sebelumnya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (10/10) kemarin, juga merupakan salah satu langkah Jokowi untuk meminta dukungan tanpa syarat.

"Saya melihatnya kemungkinan kader Prabowo dan SBY yang akan masuk kabinet Jokowi sangat tipis. Maka, kemungkinan besar akan dipanggil untuk tetap mendukung (pemerintah), tetapi tanpa syarat," ujarnya.

Hendri juga menganggap, tak ada kader dari Gerindra dan Demokrat yang akan masuk kabinet periode 2019-2024. Namun, masih ada kemungkinan ada kalangan profesional yang berkaitan dengan Gerindra atau Demokrat yang akan masuk ke kabinet.

"Mungkin Pak Jokowi menyampaikan ada profesional yang terafiliasi dengan Prabowo dan SBY, yang mungkin bisa masuk (kabinet)," katanya.

"Kira-kira saya nebaknya ke arah sana, karena ini memang pembicaraannya penting sekali," tambah Hendri.