Home Milenial Aksi Bergizi Cegah Stunting dan Angka Kematian Ibu di Lombok

Aksi Bergizi Cegah Stunting dan Angka Kematian Ibu di Lombok

Lombok Barat, Gatra.com- Program Aksi Bergizi di Kabupaten Lombok Barat dicanangkan Jumat (11/10) di Gerung, Lombok Barat. Pencanangan ditandai dengan aksi minum Tablet Tambah Darah (TTD) oleh ratusan pelajar dan senam bersama.

Program Aksi Bergizi ini sendiri merupakan intervensi kepada para remaja dengan memberikan suplemen gizi maupun perubahan perilaku sehat dan gizi. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku para remaja tentang kesehatan reproduksinya.

Intervensi dari program ini memiliki tujuan yang cukup besar, yaitu memperbaiki status gizi makro, gizi mikro serta perilaku yang lebih sehat. Program Aksi bergizi ini akan berdampak besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Diharapkan aksi ini tidak hanya mencegah stunting, tetapi juga menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Akhirnya, ini dapat meningkatkan umur harapan hidup, sehingga juga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lombok Barat.

“Sekitar tahun 2016 lewat Dinas Kesehatan sudah melakukan sensus tentang kondisi gizi anak di Lombok Barat, terutama yang perempuan. Kita di Lombok Barat tingkat persentasenya tinggi sekali, sekitar 60%-70% terutama pada perempuan. Pertama, anemia dan kedua kekurangan gizi,” ucap Bupati H. Fauzan Khalid.

Aksi ini mulai dijalankan jajaran Dinas Kesehatan Lombok Barat sejak awal tahun 2019 melalui Surat Edaran Bupati Lombok Barat Nomor 444/91/DIKES/I/2019. Seluruh sekolah tingkat SLTP dan SLTA di Lombok Barat diminta melaksanakan aksi tersebut. Praktiknya, setiap hari Rabu selama 45 menit, semua sekolah diminta melakukan sarapan bersama, meminum TTD, dan menyelenggarkaan kegiatan literasi dengan “modul aksi bergizi”.

Oleh karena itu, Pemkab Lombok Barat kemudian menuangkan aksi ini dalam Peraturan Bupati (Perbup) No. 49 Tentang Aksi Bergizi di satuan pendidikan. Perbup ini memberikan celah kepada setiap satuan pendidikan untuk bisa menganggarkan bantuan kepada para siswa/siswi, kemudian anggaran sosialisasi kepada siswa/siswi termasuk orang tua/wali untuk memperhatikan gizi dan nutrisi.

“Masa depan bangsa kita itu ada pada pundak mereka. Saya mengira, tidak ada artinya kita berbicara tentang Four Point O (4.0) tanpa menyiapkan generasi muda kita dari sekarang. [Hal ini] supaya mereka sehat dari sisi jasmani dan tentunya juga rohani,” ucap bupati.

Kabupaten Lombok Barat memiliki progres yang sangat baik dalam penurunan angka kasus stunting. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Lombok Barat mampu menurunkan kasus stunting secara signifikan. Dari angka 49.8% di tahun 2007 menjadi 25.4% di tahun ini, melalui intervensi sejak pre kehamilan dengan program Aksi Bergizi ini diharapkan target Lombok Barat bebas stunting tahun 2024 dapat tercapai.

“Penurunan stunting di Lombok Barat ini hasil dari perjuangan bersama sekaligus bentuk kepedulian dari UNICEF. Lombok Barat dijadikan pilot project, sebagai salah satu daerah yang berhasil menurunkan stunting dengan progresnya sangat bagus,” ungkap Fauzan.

Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, Kartini Rusnandi menyambut baik program Aksi Bergizi yang dicanangkan Lombok Barat. Kartini menilai, masyarakat Indonesia masih kurang dalam melakukan aktifitas fisik, dan makan buah dan sayur. Ia berharap, dengan dicanangkannya program ini perilaku masyarakat menjadi lebih sehat.

"Saya berharap Lombok Barat bisa mencanangkan, bagaimana anak-anak di sekolah harus setiap hari bisa berolahraga. Semoga kegiatan ini juga dapat memacu masyarakat Lombok Barat untuk menjadikan anak-anak yang sehat, bugar, produktif dan berprestasi," harapnya.

 

1770