Home Kebencanaan BNPB Konsen Tangani Psikososial Anak Korban Gempa Maluku

BNPB Konsen Tangani Psikososial Anak Korban Gempa Maluku

Ambon, Gatra.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) RI, sejak Rabu (9/10/2019) lalu hingga saat ini terus memulihkan rasa trauma anak-anak korban gempabumi di Provinsi Maluku.

Pemulihan psikologis korban gempa tektonik yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, Maluku, saat ini menjadi perhatian serius.

Dalam memulihkan rasa traumatik anak, tim Direktorat Penanganan Pengungsi pada Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, menggelar serangkaian kegiatan. Diantaranya menghibur anak, bermain bersama, bercanda dan lain sebagainya.

Lokasi kegiatan berpusat di sejumlah camp-camp pengungsian yang berada di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Pulau Ambon) maupun di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.

 "Kami merasa terpanggil untuk hadir dan turun melihat langsung ke titik pengungsian," kata Direktur Penanganan Pengungsi pada Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI, Johny Sumbung, pada sela-sela kunjungannya di Desa Liang, Sabtu (12/10/2019).

Bantuan yang diberikan tersebut, kata Johny, bukan semata-mata dilakukan sebagai aparatur negara, namun atas dasar keterpanggilan selaku anak daerah.

"Bukan semata-mata karena kapasitas saya sebagai aparatur Negara (BNPB), namun juga sebagai bentuk solidaritas sebagai anak daerah," terangnya.

Kegiatan yang dilakukan BNPB tersebut tujuannya untuk mengurangi stress dan mengalihkan rasa trauma anak yang labil pasca gempa.

"Saya memberikan apresiasi. Kegiatan psikososial ini sangat membantu merecovery kejiwaan anak," kata Penjabat Desa Liang, Amin Tuasikal kepada wartawan, Minggu (13/10/2019).

Apresiasi positif terhadap berbagai upaya pemulihan rasa trauma anak oleh BNPB, juga datang dari relawan Nahdatul Ulama (NU) Peduli yang turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

"Kami mengapresiasi kegiatan BNPB. Karena ini dapat mengembalikan mental psikis anak-anak yang rata-rata masih trauma," ujar Koordinator Relawan NU Peduli, Muhammad Jamil di camp pengungsian Desa Liang.

Untuk diketahui, Desa Liang merupakan salah satu lokasi terdampak terparah akibat bencana gempabumi Maluku. Jumlah pengungsi di daerah ini mencapai 11.792 jiwa. Angka kerusakan berat rumah warga termasuk tertinggi yakni mencapai 266 unit.

174

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR