Home Politik Ini Maksud Prabowo Soal Amandemen UUD 1945 Menyeluruh

Ini Maksud Prabowo Soal Amandemen UUD 1945 Menyeluruh

Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Minggu (13/10), merupakan tindak lanjut dari pertemuan para Pimpinan MPR ke kediaman Prabowo Subianto, sehari sebelumnya. 

Menurut Dahnil, pimpinan MPR dari fraksi Nasdem dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki kesamaan pandangan yakni berfokus kepada Amandemen UUD 1945. "berbicara tentang Amandemen, kemudian akhirnya dibicarakan pertemuan Prabowo dan Surya Paloh. Lebih banyak itu [bahas Amandemen UUD 1945]. Selain itu [terkait] silahtuhrahmi, karena kan memang Prabowo sudah lama tidak ketemu Surya Paloh," kata Dahnil saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Senin (14/10). 

Selanjutnya, Dahnil mengatakan, alasan Prabowo Subianto menyetujui Amandemen UUD 1945 secara menyeluruh dan tidak hanya sebatas Garis Besar Halauan Negara (GBHN), karena Prabowo berfokus pada pasal 33. 

"Jadi tidak menutup peluang juga, misalnya [beberapa] pasal yang dianggap tidak update lagi. [Hal ini] disesuaikan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini," ujarnya. 

Meski begitu, kata Dahnil, Prabowo sadar kekhawatiran masyarakat dan publik perihal Amandemen UUD 1945. Menurutnya, secara prinsip, Prabowo  mendukung Pilpres dan tetap dilaksanakan pemilihan langsung. 

"Pak Prabowo tidak setuju Pilpres dikembalikan ke MPR. Beliau sepakat Pilpres dilakukan seperti saat ini. [Meski] tentang jabatan Presiden belum didiskusikan," ia menjelaskan. 

Lebih lanjut, Dahnil menyatakan, dalam pandangan Prabowo, Amandemen 1945 merupakan poin penting, terutama pasal 33. "Prabowo mengingingkan ideologi kepentingan ekonomi harus kembali kepada pasal 33, yang memang telah dirumuskan oleh founding father kita," pungkasnya. 

175