Nasir mengatakan bahwa dirinya sudah mengantisipasi hal tersebut dengan memanggil para rektor. Menurut dia, berdasarkan laporan para rektor, mahasiswa sudah tidak tertarik lagi untuk melakukan aksi massa jelang pelantikan.

"Rata-rata mereka [mahasiswa] sudah tidak mau, tidak tertarik lagi. Karena mereka khawatir kalau aksinya ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu," ungkap Nasir saat ditemui di Auditorium Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (14/10).

"Sekarang mereka sadar, kalau mereka akan demo lalu ditumpangi oleh orang dengan kepentingan lain yang kepentingannya berbeda. Akhirnya justru akan menggangu. Kepentingan mahasiswa tidak tercapai," tambahnya.

Atas dasar hal tersebut, Nasir mengharapkan para mahasiswa untuk tidak melakukan aksi demonstrasi. Nasir justru mengajak para mahasiswa untuk menggelar ruang diskusi di kampus-kampus . 

Dirinya pun otimis bahwa mahasiswa tidak akan turun ke jalan. Nasir mengatakan mahasiswa pasti akan menyampaikan apa yang menjadi masukan atau saran untuk kebaikan bangsa dengan cara yang lebih baik dan lebih santun.

"Oleh karena itu saya harapkan mahasiswa tidak demo dan kembali ke kampus. Kalau di kampus jelas dan bukan demo. Saya hari kemarin mendengar pernyataan mahasiswa, saya sangat senang. Tidak mau dia demo daripada ditunggangi yang dalam hal ini tidak punya kepentingan yang sesuai dengan tujuan mahasiswa," pungkasnya.