Home Kesehatan Jangan Biarkan Penyakit Tiroid Ini, Bisa Kena Mata

Jangan Biarkan Penyakit Tiroid Ini, Bisa Kena Mata

Jakarta, Gatra.com -- Jangan biarkan penyakit autoimun yang satu ini. Sebab, terapinya sangat terbatas dan hasil pengobatannya masih belum memuaskan. Itulah oftalmopati Graves (OG), sejenis penyakit autoimun yang menyerang mata.

Itu diungkapkan Profesor Imam Subekti, dokter spesialis penyakit dalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia baru saja meraih gelar gurubesar di universitas yang terletak di Jalan Salemba, Jakarta Pusat.

Dalam jumpa pers yang digelar di salah satu restoran di Cikini, Jakarta Pusat (14/10), Imam mengatakan bahwa OG merupakan salah satu penyakit tiroid. “OG adalah bagian dari proses autoimun yang kompleks yang melibatkan jaringan orbita dan periorbital di mata pada penderita penyakit Graves,” ujarnya.

Menurutnya, OG dapat menurunkan kualitas hidup si penderita. “OG biasanya berdampak negatif dan jangka panjang pada pekerjaan, hobi dan fungsi psikososial pasien,” kata Imam.

Sebuah studi di Jerman, mendapati di antara pasien OG yang datang ke klinik terpadu tiroid-mata, melaporkan cacat pekerjaan yang signifikan, seperti cuti sakit (36%), dinonaktifkan (28%), pensiun dini (5%), dan kehilangan pekerjaan (3%).

Pada tahap awal, OG ditemukan dalam 25-60% penderita penyakit tiroid. Data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, 2004, dari 26 pasien hipertiroid, sebanyak 22% di antaranya mengalami kelainan mata dalam berbagai bentuk.

Bila menggunakan pencitraan dengan computerized tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) orbita, tanda OG dapat dideteksi pada hampir 90% pasien Graves. OG lebih sering ditemukan pada 2 kelompok usia: kelompok 40-44 tahun dan 60-64 tahun untuk wanita dan 65-69 tahun untuk pria, meskipun OG dapat muncul pada setiap umur.

Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa banyak faktor risiko terjadinya OG. Suami Valina Singka, dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI, itu menyebut usia, jenis kelamin, genetik, dan merokok.

“Penyakit Graves yang tidak merokok, 51,7% mengalami oftalmopati. Sedangkan pada pasien perokok aktif, 68,2% mengalami oftalmopati, pada pasien mantan perokok, 64% mengalami oftalmopati,” sambung Imam.

Faktor lingkungan yang lain ialah Tterapi Yodium Radioaktif (RAI) untuk Penyakit Graves, . Risiko kejadian OG setelah terapi yodium radioaktif untuk hipertiroidisme sebesar 15-39%. Pemberian prednison profilaksis dosis kecil, secara umum dapat mencegah efek RAI pada OG.

985