2_thumb.png "Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial")
1_thumb.png "TNI AU Terjunkan Paket Bantuan BAZNAS untuk Palestina dari Udara")
_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
_thumb.jpg "Sirekap Diklaim Sudah Diaudit BRIN-BSSN, Roy Suryo: Bohong!")
Sleman, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut para pelaku investasi bodong disebut sebagai teroris ekonomi. Teroris ekonomi kerap beraksi di Jawa Tengah dan Sumatera dengan menghancurkan sendi-sendi kehidupan rakyat kecil melalui penipuan.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan sampai saat ini masih banyak orang yang tak bertanggung jawab menawarkan investasi bodong.
"Menurut saya itu teroris ekonomi Indonesia. Masyarakat kecil dikorbankan, merusak sendi-sendi kehidupan," kata dia saat ditemui usai acara Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 di Universitas Gadjah Mada, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (15/10).
Menurut dia, kasus investasi bodong sering muncul di Sumatera dan Jawa Tengah. Masyarakat minim pengetahuan biasanya yang rentan menjadi korban.
"Penipuan itu mengimingi-imingi sesuatu yang enggak mungkin terjadi. Kalau sudah menawarkan bunga atau keuntungan yang enggak rasional, sudah pasti penipuan itu. Tidak ada orang dapat duit enggak kerja. Enggak rasional," ujarnya.
Hoesen mengatakan, banyak program OJK baik di daerah maupun di pusat berupaya menekan investasi bodong. OJK juga mempunyai Satgas Waspada Investasi yang berisi para penegak hukum untuk memerangi penipuan itu.
Ia juga menyatakan masyarakat dapat mencari di internet layanan pengaduan investasi bodong. Dia meminta publik yang mengetahui indikasi investasi bodong untuk melaporkannya. "Kami butuh laporan dari masyarakat," ucapnya.
