Moscow, Gatra.com - Sekelompok wartawan Rusia yang melakukan liputan investigasi terhadap kegiatan kelompok rahasia tentara bayaran Rusia di Afrika dan Timur Tengah mendapat teror ancaman kekerasan.
Media massa bernama "Proekt" adalah sebuah portal berita online independen yang bermarkas di Moskow serta mengkhususkan diri pada liputan-liputan investigasi. Proekt mulai menerbitkan serangkaian artikel investigasinya tentang peran kelompok-kelompok bayaran yang dikenal dengan sebutan Wagner.
Pemimpin redaksi Proekt Roman Badanin mengatakan bahwa para jurnalisnya mulai menerima email berupa ancaman kekerasan fisik atas laporan-laporan yang mereka buat, sepeerti dikutip Reuters (16/10).
Badanin juga mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang tidak dikenal mencoba masuk ke akun pribadi stafnya di Facebook, layanan messenger Telegram dan Google mail. Salah satu wartawan Proekt, sambung Badanin, mengaku diikuti di jalan oleh seorang pria tak dikenal yang juga merekamnya dengan kamera video.
"Ini semua hanyalah sebuah upaya untuk membuat kami takut, untuk mengalihkan perhatian dari pekerjaan kami, untuk memperjelas bahwa kami berada di bawah pengawasan dan bahwa mereka mengawasi kami," kata Badanin dalam sebuah wawancara.
Badanin mengatakan dia tidak dapat membuktikan siapa yang berada di balik ini semua. Bulan lalu, ketika Proekt menjalankan liputan investigasi terhadap dugaan kegiatan Wagner di Libya, ancamannya semakin mencuat.
Proekt sendiri tidak melapor kepada polisi atas ancaman-ancaman tersebut, kata Badanin. Ia memutuskan untuk membicarakan hal ini di depan umum dan menarik perhatian publik terkait masalah tersebut.
Kelompok Wagner sendiri pernah menjadi sorotan internasional tahun lalu, ketika tiga wartawan Rusia terbunuh saat bertugas di Afrika Tengah untuk menyelidiki dugaan keberadaan kelompok tersebut di wilayah itu.
