Home Hukum Teroris Tak Berencana Gagalkan Pelantikan Presiden

Teroris Tak Berencana Gagalkan Pelantikan Presiden

Jakarta, Gatra.com - Polri menegaskan penangkapan terduga teroris pascapenusukan Menteri Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto tidak berkaitan dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Tidak ada kaitannya dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden. Tidak ada," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Pokri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (15/10).

Dedi menambahkan, temuan itu berdasarkan hasil keterangan 26 terduga teroris yang digali Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Densus 88 belum menemukan indikasi terduga teroris menyasar pelantikan yang direncanakan bergulir pada 20 Oktober nanti.

Lebih lanjut, Dedi memaparkan, sebanyak 31 ribu aparat TNI dan Polri dipersiapkan untuk mengamankan pelantikan. Perihal jumlah personel yang banyak itu, Dedi menyatakan bahwa pengamanan berlapis diperlukan. Hal ini mengingat target utama teror ialah aparat.

"Secara struktural, mereka dipersilakan sesuai dengan kemampuan dan independensi masing-masing untuk melakukan amaliyah di mana saja, kapan saja, dengan sasaran siapa saja. Sasaran utama ialah thogut, yang dianggap memerangi mereka, ialah kepolisian. Sasaran berikutnya ialah pejabat negara," tukasnya.

Sebelumnya, sebanyak 26 terduga teroris telah ditangkap dalam kurun waktu 10-14 Oktober 2019. Terduga teroris yang ditangkap ialah SA alias Abu Rara, FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH, NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, M, JJ, AAS, MRM alias Rivki, UD, S, FT, DB dan MNA.

Mereka ditangkap di Banten, Bandung, Jakarta, Bali, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jambi hingga Cirebon. Sebagian diduga merupakan jaringan berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah (JI), dan bersumpah ke ISIS.  

131