Home Teknologi Transportasi Daring dukung Terwujudnya 'Smart City'

Transportasi Daring dukung Terwujudnya 'Smart City'

Semarang, Gatra.com - Kehadiran ekosistem bisnis seperti halnya aplikasi transportasi seperti Gojek dan Grab mampu menunjang terwujudnya agenda Kota Semarang menuju kota yang cerdas (smart city). Salah satunya bisa dilihat dengan masyarakat Semarang yang makin fasih untuk menggunakan transaksi non tunai dalam aktivitas hariannya.

Hal ini disampaikan Pengamat Transportasi Universitas Diponegoro Semarang, Eko Yuli saat menjadi pembicara Dialog Mugas Center yang mengambil tema "Peranan Taksi dan Ojek Online dalam membangun Entreprenuership di Daerah" yang berlangsung di kantor PWI Jateng di Jalan Mugas Raya Semarang, Rabu (16/10).

"Dengan hadirnya beragam aplikasi yang memudahkan masyarakat Semarang untuk mendukung aktivitasnya adalah bagian dari smart city. Salah satunya dengan menggunakan model pembayaran yang tidak lagi menggunakan karcis tapi melalui alat pembayaran melalui aplikasi, seperti GoPay, sebagai alat pembayaran," kata Eko Yuli di hadapan peserta diskusi.

Baca Juga: Realisasi Banyumas Smart City Masih Terganjal Regulasi

Pembicara lainya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, FX Bambang Suranggono mengatakan, munculnya industri digital yang berbasiskan transportasi daring membawa dampak terhadap peningkatan usaha dan omzet para pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) yang menerapkan aplikasi melalui transaksi non tunai

Lewat aplikasi Gojek dan Grab juga menjadikan UMKM mendapat manfaat dengan adanya metode pembayaran non tunai yang dibawa oleh aplikasi tersebut. Saat ini, GoPay telah menggandeng 10.000 rekan usaha di Kota Semarang dan lebih dari 50 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM.

"Penggunaan transaksi non tunai yang biasanya memberikan banyak diskon juga menguntungkan pelaku usaha kecil. Berbagai manfaat jualan seperti ini harus dapat dioptimalkan untuk menaikkan omset pelaku usaha kecil," kata Bambang.

Baca Juga: Apresiasi Pembuatan Dishub DKI Jakarta : Bisa Urai Kemacetan

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Penertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, keberadaan taksi dan ojek daring membuat lalu lintas di jalanan Kota Semarang semakin tinggi. Hal itu tak lepas dari meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan yang terhubung dengan sistem aplikasi seperti Gojek.

"Transportasi online sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Apalagi ribuan orang sudah menggantungkan sumber kehidupannya dari ekosistem seperti Gojek ini, baik langsung maupun tidak langsung seperti halnya para penjual makanan yang terhubung dengan ojek online," tambah Danang.

Danang berharap pengemudi taksi online juga senantiasa mematuhi peraturan yang ada. Pasalnya dengan bertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya, risiko berkendara juga semakin tinggi. Membesarnya permintaan konsumen yang melakukan transaksi melalui aplikasi juga akan semakin meningkatkan traffic lalu lintas.

"Untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara tentunya pengemudi ojek online juga harus semakin tertib berlalu lintas. Makin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kehadiran ojek online akan semakin meningkatkan trafik di jalan raya dan itu juga membuat risiko berkendara ikut naik, tetap waspada untuk keselamatan bersama," tutur Danang memberikan imbauan.

180