Home Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Korsel Potong Suku Bunga Lagi

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Korsel Potong Suku Bunga Lagi

Seoul, Gatra.com - Bank sentral Korea Selatan (BOK) kembali memangkas suku bunga untuk yang kedua kalinya sejak tiga bulan terakhir. Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi negara yang kian melambat, akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
Tidak hanya itu, tekanan deflasi Negeri Gingseng itu pun juga ikut meningkat beberapa waktu terakhir.
 
Seperti dilansir CNBC, Rabu (16/10), dewan kebijakan moneter BOK memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, hingga saat ini menjadi 1,25 persen. Sementara itu, untuk mengumumkan secara resmi mengenai pemotongan suku bunga tersebut, Gubernur BOK, Lee Ju Yeol telah mengadakan konferensi press pada pukul 02.20 waktu setempat.
 
Pemotongan suku bunga itu sendiri, mengikuti pelonggaran Juli dan sejalan dengan perkiraan dalam survei Reuters terhadap 31 analis. Sedangkan nilai tukar yang baru, cocok dengan rekor terendah yang terlihat hingga akhir 2017.
 
Sementara itu, pasar keuangan lokal belum banyak memberikan respon mereka terkait pemotongan suku bunga tersebut. Lantaran mereka masih menunggu hasil konferensi press dari Gubernur BOK.
 
"Kami melihat penurunan suku bunga lebih lanjut, mungkin antara Januari dan Februari tahun depan, karena pertumbuhan ekonomi benar-benar tidak akan segera naik," kata ahli strategi pendapatan tetap di Daishin Securities. Kong Dong-rak.
 
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sendiri telah jatuh dalam beberapa kuartal terakhir, terpukul oleh permintaan global yang semakin sedikit dan perang tarif AS-China yang berkepanjangan.
 
Sebagai informasi, Bank investasi global telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2019 untuk ekonomi terbesar keempat di Asia itu menjadi serendah 1,6 persen dibandingkan dengan proyeksi bank sentral sebesar 2,2 persen dari pertumbuhan aktual sebesar 2,7 persen tahun lalu.
 
Sedangkan untuk Korea Selatan. Dana Moneter Internasional telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi negara itu pada tahun 2019 dan 2020, masing-masing sebesar 0,6 poin persentase menjadi 2,0% dan 2,2%.
 
Selain itu, ekonomi negeri ginseng itu pun hanya tumbuh sebesar 1,9 persen pada paruh pertama tahun ini. Namun, pertumbuhan itu turun tajam dari pertumbuhan di paruh kedua tahun lalu, yaitu sebesar 2,8 persen. 
 
211