Home Ekonomi Berawal dari Kisah Obrolan Kopi, IK-CEPA Disepakati

Berawal dari Kisah Obrolan Kopi, IK-CEPA Disepakati

Jakarta, Gatra.com - Akhirnya, kerangka Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) disepakati. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan, Energi, dan Industri Korea Selatan, Yoo Moon Hee telah bertemu di coffee shop Osaka saat pertemuan G20 pada Juni lalu untuk membahas hal tersebut. 
 
Keseriusan kedua pejabat negara itu berlanjut. Berawal dari obrolan sederhana, mereka menemukan beberapa poin penting yang akan berpengaruh terhadap perekonomian kedua negara. Apalagi, Presiden Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati kelanjutan perundingan IK-CEPA yang waktu itu terhenti.
 
Setelah bertemu, Enggartiasto dan Yoo Moon Hee saling melapor ke kepala negara masing-masing. "Dia lapor presiden [Korea], saya lapor presiden [Jokowi]. Kemudian, meminta persetujuan," ujarnya.
 
Setelahnya, kedua pihak berkomitmen menyelesaikan perundingan pada tahun ini. Kemudian, Ia menegaskan pihaknya optimis akan adanya peningkatan ekspor ke Korea melalui IK-CEPA.
 
"Perjanjian tercepat yang kita selesaikan. Walau lima tahun tahun sempat terhenti. Memang perjanjian ini sudah dimulai dari 2012. Naik, berapa persen kenaikannya saya belum berani bilang. Kalau peningkatannya bisa 20%, Insya Allah bisa," ungkap Menteri Enggar kepada awak media di Jakarta, Rabu (16/10).
 
Enggar mengatakan, secara keseluruhan proses penyelesaian perjanjian ditargetkan rampung pada November tahun ini. Saat ini dokumen perjanjian sedang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa dua negara, lalu memasuki tahap legal scrubbing.
 
"November nanti diharapkan bisa ditandatangani. Ini sekarang tinggal terjemahan dalam dua bahasa, Kemudian legal scrubbing, proses ratifikasi entering to force. Kita harap bisa percepat," tuturnya.
 
Menteri Perdagangan Korea Selatan, Yoo Myung Hee mengatakan, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN merupakan mitra potensial di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti. "CEPA memungkinkan kami melakukan langkah signifikan dalam kerja sama ekonomi," ungkapnya.
 
Perjanjian tercepat kedua negara ini juga ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani. Ia berujar, IK-CEPA tidak hanya berpotensi meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Korea, tetapi berpengaruh pada investasi.
 
"Karena korea yang besar dimana bisa lebih banyak investasi yang datang ke korea. Ini kuncinya integrated," pungkasnya.
116